Lihat ke Halaman Asli

W Agung Sutanto

Sambang agar Sambung

Makan Secukupnya

Diperbarui: 21 Maret 2023   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi 

Makanlah seadanya kata sederhana sarat makna. Dan juga makanlah selagi lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Nasihat bijak yang perlu diperhatikan di setiap keadaan.

Sehingga kala paceklik atau tidak tetap kondusif. Termasuk saat ada perhelatan dan juga bulan puasa. Yang mulai ada gelombang harga bahan makanan.

Bagi mereka yang menunaikan puasa maka mereka mendapatkan beberapa bahagia. Kala buka yang terasa nikmatnya kala santap buka. 

Sungguh terbukti bahwa nikmatnya terasa lega kala makan lauknya lapar. 

Ajakan tuan rumah pada tamunya, 'makan berlauk  lapar."Ini  sering digunakan bagi mereka yang menjamu tamunya. Padahal bisa jadi lauknya full dan beraneka macam.

Kian pas bila makan lauknya lapar. Karena mereka akan merasakan adanya sensasi nikmat.  Apalagi ditambah lauk yang lezat. Kian tambah luar biasa.

Maka trik ini layak diterapkan untuk memupuk rasa bahagia pada kita. 

Walaupun pada momentum penting malah harga bahan makanan mulai berubah. Bahkan menanjak dan ada yang meroket.

Dengan modal pemikiran yang sederhana dapat sebagai pengendali diri kita. Bahwa kebutuhan makan hari ini tersedia. Hidup bahagia dengan asupan secukupnya. Ada alokasi pada perut'yang tertakar. Ada ruang yang harus seimbang. Udara ,air dan makanan. 

Hidup sehat dengan dikondisikan mulai dari pola pikirnya. Dan jasmani tinggal mengikuti program. Tak heran bila hasilnya akan tampak dalam aktivitas sehari-hari.

Nyaman penuh energik. Dalam gerak yang dilakukan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline