Model matematis memprediksi, Indonesia berpotensi menghadapi masalah infeksi virus Corona secara massal. Diperkirakan adanya kemungkinan 8.000 atau lebih positif kasus infeksi virus tersebut. Demikian disampaikan pakar simulasi matematika dan pemodelan ITB, Nuning Nuraini (detik.com, 19/3/2020).
Pemerintah tidak tinggal diam.
Lewat cuitan akun twitter @jokowi hari ini, presiden mengumumkan bahwa 15.000 lebih fasilitas perawatan telah disiapkan untuk menampung pasien dan tempat isolasi. Wisma Atlet di Kemayoran, hotel-hotel BUMN, fasilitas karantina di pulau Galang; siap digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
Kasus positif Corona hingga hari ini memang mengalami lonjakan terus. Dari 2 kasus di awal Maret, hingga 309 kasus pada hari ini, 20 Maret 2020. Jumlah korban meninggal terdata 25 orang.
Sebelum mempersiapkan belasan ribu ruang rawat inap, Jokowi juga memastikan kebutuhan pendukung lain.
Gudang beras di Kelapa Gading siap siaga. Kapan pun rakyat butuh, Budi Waseso tinggal komando untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok.
Menhan Prabowo kebagian tugas logistik juga. Tugasnya adalah menyiapkan pesawat angkut militer untuk mengambil hibah APD (alat pelindung diri) dari China. Berkaitan dengan tugas itu Prabowo telah menginstruksikan Panglima TNI untuk segera memenuhinya (asiatoday.id, 20/3/2020).
China memang sudah semakin beranjak pulih, sedangkan AS dan Eropa malah baru mengalami. Pertimbangan pemerintah adalah logika sehat. Make sense.
Dari sisi koordinasi pemerintah juga semakin tanggap.
Begitu gaya komunikasi Menkes Terawan disorot, jubir Corona Achmad Yurianto langsung dipasang. Informasi yang disampaikan ke masyarakat lebih terkendali. Hal tersebut juga didukung website resmi tim tanggap bencana yang terus mengumumkan update harian.
Di bawah yang memang kadang bermasalah.