Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

Kepiting Jacobson, Fauna Endemik Geopark Gunung Sewu yang Terancam Peternakan Ayam

Diperbarui: 17 September 2018   05:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepiting gua bercangkang pucat, hewan endemik dari Gunung Kidul (biotagua.org).

Fauna endemik adalah hewan yang hanya ada di wilayah tertentu dan tidak terdapat di daerah lain walaupun ekosistemnya serupa.

Karena habitat hidupnya terbatas di daerah tertentu maka kepunahan hewan endemik berarti juga kepunahan untuk selama-lamanya dari muka bumi.

Salah satu hewan endemik yang diduga bakal terancam kelestariannya adalah kepiting Jacobson, Karstarma jacobsoni, berasal dari kawasan Geopark Gunung Sewu. 

Kepiting yang hidup di gua-gua sungai bawah tanah ini bisa terancam hidupnya oleh pembangunan peternakan ayam seluas 20 hektar milik PT Widodo Makmur Unggas. Proyek yang terletak di Pacarejo, Kecamatan Semanu Gunung Kidul itu belum memiliki IMB dan AMDAL.

Menurut Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta, Halik Sandera, pencemaran dari limbah peternakan ayam berpotensi mengancam kehidupan kepiting Jacobson yang hidup tepat di kawasan bawah tanah lokasi peternakan itu.

Rembesan limbah peternakan --termasuk manusia yang mengelolanya-- dikhawatirkan akan terbawa air hujan dan mencemari sistem sungai dan gua bawah tanah yang menjadi habitat kepiting Jacobson.

Ada 3 sumber sungai bawah tanah di lokasi tersebut yaitu: sumber Bribin, Baron, dan satu sumber sungai yang belum bernama.

Kehidupan kepiting Jacobson di geoarea Gunung Kidul

Kawasan Geopark Gunung Sewu adalah area endapan gamping dengan luas 1.802 km persegi, kurang lebih 40.000 bukit karst (conical hills), dan jalinan gua serta sungai yang berada bawah permukaan tanah. 

Gua dan sungai bawah tanah terbentuk karena daerah karst memiliki tanah dengan tingkat porositas yang tinggi sehingga air dari permukaan mudah meresap menembus pori-porinya.

Panorama Geopark Gunung Sewu dilihat dari sisi Kabupaten Gunung Kidul (jogjadaily.com).

Geopark Gunung Sewu memperoleh pengakuan UNESCO pada tahun 2015 dan akan melalui proses validasi ulang tahun 2019.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline