Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Kerinduan di Ujung Ombak

Diperbarui: 12 Oktober 2024   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerinduan ayah adalah doa tanpa henti, seperti ombak yang tak pernah lelah kembali. | Bing Image Creator

Di tepi pantai ini, aku berdiri sendiri,
Deburan ombak menyapa kaki yang sunyi,
Angin laut membelai wajahku lembut,
Seperti sentuhan tanganmu, anakku yang jauh di tempat ilmu terpaut.

Kutatap matahari yang mulai menyingsing,
Mengingatmu yang dulu di samping,
Bersama membuat gunungan pasir,
Tertawa riang, seolah tiada hal yang getir.

Di pantai ini, kita pernah berjalan berdua,
Menyusuri lidah ombak kecil, merasakan cinta,
Kau tertawa, lincah di antara buih,
Sementara hatiku penuh doa, tak pernah letih.

Kini kau jauh, di pondok ilmu yang mulia,
Tapi rinduku tak pernah sirna,
Setiap debur ombak seolah membawa namamu,
Setiap semilir angin membawa bayang wajahmu.

Wahai anakku, cahaya hatiku yang suci,
Doa ayah selalu mengiringi langkahmu pergi,
Di pantai ini aku menunggumu kembali,
Bersama mentari, kita akan bertemu lagi,
Dalam hangat cinta yang abadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline