Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Ketika Rekan Kerja Enggan Mengajari karena "Parno" Posisinya Digeser

Diperbarui: 18 September 2021   04:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang sedang mengajari rekan kerjanya. Sumber: Kompas.com

Melakukan pergantian tugas pekerjaan atau jobdesc sebenarnya merupakan perkara yang lumrah. Seseorang dimutasi atau dipindahtugaskan untuk mengerjakan jenis pekerjaan lain yang berbeda dari sebelumnya juga wajar terjadi. Karena bagaimanapun juga sebagai profesional tentu harus siap sedia tatkala tempat kerja yang menggajinya membutuhkan yang bersangkutan untuk menempati posisi baru tersebut.

Hanya saja perpindahan itu adakalanya tidak semudah yang terlihat. Mungkin dari karyawan bersangkutan merasa tidak nyaman terhadap pekerjaan barunya tersebut, tidak cocok dengan suasana baru, atau bahkan menolak untuk dipindahtugaskan.

Selain itu, dari karyawan yang sedianya akan digantikan posisinya oleh orang lain pun mungkin saja bersikap serupa. Berlaku defensif, tidak bersahabat dengan rekan kerja calon penggantinya, atau bisa jadi sampai memusuhi yang bersangkutan.

Kalaupun orang-orang yang ditugaskan untuk mengajari orang baru tersebut sudah mendapatkan perintah langsung dari atasan, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan "pemberontakan" secara frontal ataupun secara halus.

Pembereontakan frontal misalnya dilakukan dengan membantah atau menolak langsung instruksi atasan. Namun hal ini tentu berisiko membuat yang bersangkutan menerima teguran atau bahkan sanksi. Sehingga kebanyakan dari mereka akan memiliki pemberontakan secara halus.

Yang mana hal ini dilakukan seperti menunda-nunda waktu untuk mengajari rekan kerja calon pengganti. Alasannya mungkin sibuk lah, tidak mood lah, sedang malas lah, dan lain-lain. Pada intinya upaya tersebut merupakan bentuk ketidaksetujuan akan keberaadan rekan tersebut yang dianggap berpotensi mengusik posisi pekerjaannya.

Mengajari rekan kerja peran dan fungsi jobdesc kita bukanlah suatu langkah "bunuh diri" | Sumber gambar : www.dermascope.com

Mengajari orang baru kemampuan atau keterampilan pekerjaan yang kita miliki seringkali ditafsirkan bahwa kita akan "dibuang", ditendang, diabaikan. Sehingga mengajari orang lain keterampilan pekerjaan kita layaknya sebuah tindakan "bunuh diri" sekaligus seperti tindakan pasrah menyerah terhadap keputusan yang sebenarnya tidak kita inginkan.

Meskipun maksud dari perintah atasan untuk mengajari suatu pekerjaan tersebut bisa jadi karena hal lain yang sama sekali tidak bermaksud menyingkirkan siapapun. 

Tapi paradigma yang kadung dipahami oleh umumnya pekerja adalah ketika ada orang lain yang mempelajari fungsi tugas mereka dengan segala keterampilan pendukungnya, maka hal itu merupakan langkah awal dari upaya menyingkirkan kita dari sana.

Hal ini pada satu sisi memang bisa dimaklumi mengingat siapa yang rela pekerjaannya diambil alih orang lain. Akan tetapi, kondisi semacam ini sebenarnya juga merupakan suatu ancaman terhadap kondusivitas kerja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline