Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Ramai-ramai Simpan Emas Gara-gara "Trending World War 3"

Diperbarui: 8 Januari 2020   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Investasi emas | Sumber gambar : money.kompas.com

Beberapa hari terakhir jagat media sosial diramaikan dengan trending "world war 3" seiring ketegangan geopolitik yang meninggi di kawasan Timur Tengah pasca terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani oleh hantaman rudal pesawat tanpa awak militer Amerika Serikat (AS).

Dunia menjadi gelisah karena Iran mengancam akan melakukan aksi balas dendam terkait kematian salah satu putra terbaik bangsa mereka.

Ketegangan ini berimbas tidak hanya terhadap hubungan kedua negara, melainkan juga terhadap aspek lain seperti perekonomian. Harga minyak dunia ditengarai akan naik pasca terjadinya peristiwa ini.

Ternyata bukan hanya minyak saja yang turut merasakan imbas dari ketegangan AS - Iran. Para pelaku investasi pun turut merasakan kekhawatiran serupa terhadap hal ini.

Akibatnya, para investor cenderung mencari opsi investasi yang dianggap paling aman guna mengantisipasi efek terburuk dari ketegangan konflik AS - Iran. 

Emas dianggap sebagai opsi paling aman untuk itu. Tak ayal, saat ini harga emas pun melambung hingga mencapai level tertingginya sejak lebih dari enam tahun terakhir.

Seorang analis pasar AxiTrader Ltd, Stephen Innes, mengatakan bahwa dengan adanya kekhawatiran terhadap konflik AS - Iran maka pasar akan memilih instrumen penyimpanan dengan nilai lindung terbaik atau memiliki tingkat risiko paling kecil. Dalam hal ini emas dianggap mampu memberikan hal itu.

Secara alamiah para investor pasti akan mencari instrumen investasi paling aman seiring ketidakpastian situasi saat ini. Apakah pelaku investasi dalam negeri juga melakukan hal serupa? 

Ternyata orang Indonesia termasuk diantara golongan orang-orang yang "bermain aman". Hal ini terlihat dari dara riset Inside ID sebagaimana dilansir liputan6.com.

Dari riset ini diketahui bahwa emas masih menjadi pilihan pertama pelaku investasi dengan proporsi hasil survei ada diatas 50%. Sejak lama emas memang dianggap sebagai alat tukar pun alat simpan paling aman mengingat nilainya yang cenderung stabil. 

Bahkan orang-orang di kampung pun jikalau memiliki uang lebih akan menggunakannya untuk membeli perhiasan emas untuk kelak dijual kembali tatkala butuh. Sehingga menjadikan emas sebagai intrumen utama investasi sebenarnya sudah dianggap sebagai hal yang lumrah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline