Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Polemik Pemilu Semoga Cepat Berlalu!

Diperbarui: 18 April 2019   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saatnya mengakhiri semua perseteruan akibat pilpres (Ilustrasi gambar : https://img.alinea.id)

Tanggal 9 Agustus 2018 adalah titik tolak dimulainya gendrang para elit politik dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019. 

Pada tanggal itulah deklarasi Prabowo-Sandi dilakukan sebagai tandingan dari "kubu sebelah" yang menunjuk KH. Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo. Beberapa waktu setelah itu tensi politik terus meninggi. 

Memasuki masa-masa kampanye tudingan saling dilemparkan satu sama lain. Terlihat seperti ada kegaduhan seiring dengan perang komentar dan kontroversi kata-kata seperti "sontoloyo", "tampang boyolali", perang total, dan masih banyak lagi yang lain. 

Sebagai orang awam, penulis melihat bahwa Pemilu tahun 2019 adalah Pemilu dengan iklim politik paling tidak sehat dalam sejarah bangsa. 

Mungkin sebagian orang menganggap bahwa hal ini adalah bagian dari dinamika berdemokrasi, namun melihat bangsa ini seakan terpecah menjadi dua kubu besar menjadi prihatin melihatnya. 

Meskipun Pemilu 2019 adalah pemilu serentak untuk memilih anggota DPD, DPRD, DPR, hingga presiden serta wakilnya, namun gaung yang paling besar tetaplah terkait dengan pemilihan presiden dan wakil presiden. 

Situasi yang berkembang selama ini bahkan mengesankan pemilu 2019 hanyalah untuk memilih presiden beserta wakilnya saja, tidak lebih. 

Hal ini terlihat dari hilir mudiknya pemberitaan media yang memang lebih banyak didominasi perihal Joko Widodo, Ma'ruf Amin, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno.

Siapa yang memperbincangkan nama-nama calon anggota legislatif? Hampir tidak ada. Pada hari H pemungutan suara, trending topic-nya pun adalah quick count hasil pemilu presiden dan wakil presiden.

Jenuh. Barangkali itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan situasi pemberitaan media beberapa bulan terakhir. Syukur apabila sebagian besar yang dibahas adalah tentang optimisme, harmoni, dan pengobaran semangat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline