Lihat ke Halaman Asli

High Cost: Memelihara Koruptor

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sejauh ini adakah koruptor yg MENGAKU SALAH? kenapa mereka selalu saja berkelit: gak salah, gak korup. pinter ya bersilat lidah, ibarat ULAR yg lidahnya bercabang (bahkan ular pun bukan PENJAHAT KEMANUSIAAN). mengerikan!

mangkanya, meski sudah korup masih senyam-senyum. masih KLIMIS. LICIN.

tapi koruptor juga manusia. bener. mulanya sih, gitu. tapi karena kejahatannya (atas KEMAUAN SENDIRI?), ia telah mau menjadi PENJAHAT KEMANUSIAAN alias temennya si SYETAN! jadilah ia makhluk mutan! (menjadi SYETAN?). mengerikan!

lalu sampai kapan negeri ini -- Indonesia -- memelihara koruptor? berapa biaya yg dikeluarkan negara untuk memelihara mereka yg nota bene sudah terbiasa HIDUP DENGAN BIAYA TINGGI di atas rata2 kehidupan rakyat Indonesia?

HIGH COST!

uang rakyat untuk memelihara koruptor. logika mana itu?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline