Lihat ke Halaman Asli

Rd.Agah Handoko

Jurnalis bekasi

Revolusi di Tepi Kali Cikarang

Diperbarui: 25 Juli 2021   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Kali Cikarang tercemar, kotor, banyak sampah  bukan isapan jempol belaka. Kepungan Industti yang abai Lingkungan dan Masyarakat yang belum sadar akan fungsi Kali menjadi Sumber utama.Nyaris  terjadi di sepanjang Aliran Kali yang melewati 4 Kawasan Industri . Juga pada akhirnya membuat Masyarakat di di hilir kali menjerit. Petani kekurangan pasukan air yang mengakibatkan Sawah-Sawah Kekeringan.Ini terjadi bertahun-tahun sampai kita semua menjadi terbiasa dan menganggap ini sebuah jalan hidup yang harus dilalui dalam proses menuju era Industri di Kabupaten Bekasi.
Sampai pada akhirnya di bulan Juni 2020.Serombongan anak muda melahirkan Revolusi di tepi Kali Cikarang. Anak-anak muda tanpa pamrih yang sadar akan Kampungnya mulai rusak, kali nya mulai tercemar dan udaranya terpolusi.

Mereka mulai berbenah menata Kali Cikarang , seadanya mereka membuka posko, membabat rimbunan ilalang,membersihkan kali dengan tangan kosong  dan mulai melakukan patroli dengan menggunakan Perahu karet  yang dibeli dari kocek sendiri.

Perlahan virus kebaikan ini menyebar lemana-mana, Shelter-shelter mulai bermunculan dari Omah Buruh diujung kawasan, Kedung Goong, sampai ke Cikarang Kota.

Komunitas Save Kali Cikarang  mereka menamakan diri, tempat berkumpulnya Anak-anak muda heroik dari pinggiran Kali ini.
Dipimpin Eko Djatmiko  mereka menjadi pelopor yang banyak diikuti oleh komunitas-komuunitas lain dalam  gerakan merawat Kali di Bekasi .

Foto: Dokumentasi Pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline