Lihat ke Halaman Asli

Afriantoni Al Falembani

Dosen dan Aktivis

Apa Kabar Guru "Zaman Old'?

Diperbarui: 26 Maret 2018   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Afriantoni

(Pemerhati Pendidikan)

Pada zaman now ada dua hal yang patut diperhitungkan. Kepribadian atau HAM. Kedua hal ini selalu dikaitkan dengan apa yang dimaksud dengan perkembangan zaman. Sehingga pelajaran guru harus lebih kekinian.

Sisi lain, guru zaman old dikatakan galak, kejam dan melanggar HAM. Dulu, guru mendidik dengan kekerasan dan memiliki tujuan tertentu. Apa kabar guru "zaman old"?. Engkau menyadarkan siswa agar tidak menyimpang. Sangat disayangkan banyak masyarakat menganggap tindak guru yang memukul siswa karena kepribadian dan kesalahan dianggap melanggar HAM. Lagi-lagi ini kesalahan guru kepada siswa.

Hukuman guru old kepada siswa adalah sikap tegas guru untuk perubahan siswa. Hukuman itu mulai dari memberikan tugas, harapan, pukulan ke telapak tangan, memberikan WC, mengambil air, lari keliling lapangan, dicuri telinga sampai panas, dan dicubit kecil bagian perut. Semua terjadi di sekolah atas kesalahan siswa. Tapi, dulu siswa akhirnya menyadari kesalahan dan berjanji untuk berubah.

Anehnya, koordinasi orang tua dengan guru berbeda dulu dan sekarang berbeda. Kalau dulu siswa mengadu, malah ditambah oleh orang tua. Ada yang memberikan hukuman pukul, tidak makan malam, di kurung di kamar mandi, bahkan sampai ada yang diikat di sebuah pohon. HAM datang lagi itu tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional.

Terus apa bedanya, kejadian di Palestina dimana anak-anak dibantai dan dibunuh oleh penjajah Israel, mengapa atas nama HAM dunia malah bungkam. Sebuah ketidakadilan telah menggambarkan keberpihakan Barat terhadap agama tertentu. Mengapa HAM di angkat ketika urusan guru siswa di kelas sebagai proses pembelajaran.

Sisi lain, menjadi guru zaman now dan menghadapi siswa zaman now tidak mudah. Selain kemanjaan, kurang perhatian, banyak dipengaruhi games, dan orang tua yang mendukung kesalahan anak. Guru pun tidak bisa berbuat banyak. Guru bersama sekolah harus membangun budaya sekolah sejak dini, jika tidak akan ditinggalkan oleh konsumen pendidikan.

Entahlah, anak zaman now tampaknya harus berhadapan dengan pola mengajar guru zaman old. Tapi, itu menjadi tidak mungkin, karena situasi, zaman, dan psikologi yang berbeda. Untuk level kebijakan, setidaknya, ada beberapa sisi yang diubah yakni memperkuat guru konseling, sehingga ada keseimbangan dalam menjalankan hukuman guru zaman old.

Untuk semua guru baik old atau now semoga bisa mendidik generasi muda dengan baik dan sabar menghadapi perubahan siswa di zaman now.(*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline