Lihat ke Halaman Asli

Afif Auliya Nurani

TERVERIFIKASI

Pengajar

Puisi | Komorebi

Diperbarui: 24 April 2018   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: theodysseyonline.com

Hai,

Apakah kamu suka melihat komorebi? Aku sangat suka melihatnya.

Bagiku, komorebi tidak kalah nikmatnya dengan bau tanah setelah hujan. Atau semburat jingga di langit menjelang adzan maghrib.

Oh, jadi kamu belum tahu apakah komorebi itu? Kemarilah, biar aku jelaskan kepadamu.

Jika kamu berjalan di bawah rimbun pagi hari, temui sinar kuning yang menembus dedaunan pohon dan membentuk sorot yang menentramkan. Itulah komorebi.

Membayangkannya saja sudah indah, bukan?

Ia tidak hanya akan melelehkan embun dedaunan ---tapi juga embun-embun perasaan.

Coba datangi saja ketika hatimu sedang kalut. Maka akan kamu temukan jawaban di sela-sela sinarnya.

Yah, meskipun ia mudah sekali menghilang. Diterpa awan sedikit saja sudah pergi. Ditinggalkan gugur daun sedikit juga akan hilang.

Tapi satu hal yang pasti: keindahannya akan selalu menetap, sekalipun kamu telah beranjak.

Bagiku, komorebi serupa kenangan bersamamu.

Sudikah kamu menikmatinya bersamaku?

Malang, 24 April 2018

Sampai jumpa beberapa jam lagi, komorebi-ku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline