Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Komorebi

24 April 2018   01:40 Diperbarui: 24 April 2018   01:40 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: theodysseyonline.com

Hai,

Apakah kamu suka melihat komorebi? Aku sangat suka melihatnya.

Bagiku, komorebi tidak kalah nikmatnya dengan bau tanah setelah hujan. Atau semburat jingga di langit menjelang adzan maghrib.

Oh, jadi kamu belum tahu apakah komorebi itu? Kemarilah, biar aku jelaskan kepadamu.

Jika kamu berjalan di bawah rimbun pagi hari, temui sinar kuning yang menembus dedaunan pohon dan membentuk sorot yang menentramkan. Itulah komorebi.

Membayangkannya saja sudah indah, bukan?

Ia tidak hanya akan melelehkan embun dedaunan ---tapi juga embun-embun perasaan.

Coba datangi saja ketika hatimu sedang kalut. Maka akan kamu temukan jawaban di sela-sela sinarnya.

Yah, meskipun ia mudah sekali menghilang. Diterpa awan sedikit saja sudah pergi. Ditinggalkan gugur daun sedikit juga akan hilang.

Tapi satu hal yang pasti: keindahannya akan selalu menetap, sekalipun kamu telah beranjak.

Bagiku, komorebi serupa kenangan bersamamu.

Sudikah kamu menikmatinya bersamaku?

Malang, 24 April 2018

Sampai jumpa beberapa jam lagi, komorebi-ku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun