Lihat ke Halaman Asli

Adrian Chandra Faradhipta

TERVERIFIKASI

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Dari Koleksi Buku hingga Mendirikan Pojok Baca

Diperbarui: 5 Mei 2021   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu sudut buku-buku di rumah kami. Sumber: dokumentasi pribadi

Pojok Baca Muaradua (POBAMA). Sumber: dokumentasi pribadi

Jika boleh jujur saya bukanlah seorang pengoleksi barang-barang tertentu yang bernilai mahal ataupun unik. Saya pun awalnya tidak memiliki niatan untuk mengumpulkan barang-barang tertentu sebagai sebuah rangkaian koleksi, namun entah karena kecintaan saya dengan buku dan ilmu pengetahuan secara tidak sadar koleksi buku saya pun semakin banyak.

Wah jika dihitung mungkin sudah ratusan atau ribuan buku yang pernah saya baca dan secara tidak sengaja dan sadar sudah tertumpuk di rumah, kosan ataupun di kampung halaman. Banyak juga dari buku-buku saya peroleh dari hadiah rekan, kenalan, ataupun pemberian keluarga.

Tak dinyana kecintaan saya terhadap buku tadi membawa saya mendirikan pojok baca di kampung halaman saya di Muaradua, OKU Selatan, Sumatra Selatan.

Pengoleksi Buku Serius

Buku A Promised Land oleh Barack Obama. Sumber: dokumentasi pribadi


Jika sebagian besar orang lebih memilih buku fiksi dan buku yang bertemakan hiburan, anehnya saya justru lebih menyukai buku-buku "serius" dari berbagai macam ragam otobiografi, biografi, memoar, puisi, dan lain sebagainya.

Jika menelusuri ke masa lampau saya pikir kegemaran saya terhadap buku mungkin diturunkan oleh kakek saya. Saya masih mengingat beliau sangat menyukai membaca koran, serta menonton berita di TV bahkan masih mendengarkan siaran radio BBC selepas magrib dari kaca jendela di kampung halaman.

Bahkan masih segar di ingatan saya bagaimana buku-buku keagamaan dan juga buku-buku pengetahuan disusun rapi di rumah kakek saya. Sebelum ada google dan internet saya adalah penggemar fanatik dari koleksi Ensiklopedia Indonesia milik kakek saya yang tebal-tebal dengan warna biru tua dan lis warna merahnya.

Ensiklopedi Indonesia Terbitan 1968 Sumber: twitter @warungsejarahRI

Saya sungguh terkesan dengan semua informasi yang disajikan di dalam buku tersebut. Tinggal mencari abjad dari nama barang, tokoh, objek wisata, topik dan lain sebagainya kita akan langsung menemukan informasi yang bernas tentang topik tersebut disertai dengan ilustrasi gambar yang terkadang berwarna dan tak jarang hitam putih saja

Selepas kakek saya pensiun dan lebih memilih pulang kampung untuk berkebun dan bertani, beliau menjual rumahnya di Kota. Karena pulang kampung kakek mewariskan buku koleksi ensiklopedia Indonesia tadi ke saya dan ayah saya, dengan harapan buku tersebut tetap bermanfaat dan dapat dijaga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline