Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Warisan Toleransi dari Masa Kecil

Diperbarui: 31 Mei 2021   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri_screenhot_jejak di atas pasir

Just Sharing.....

"Ica, ayo pegang tangan ke rumah Om Anton. Bilang selamat lebaran ya...Setelah itu ke rumah Om Siregar juga." 

Itu adalah kata - kata yang pernah diucapkan Mama yang terus masih terbesit di ingatan saya hingga seusia sekarang. 

Pada Hari Lebaran dikala itu, di awal tahun 80 an, saya yang saat itu masih berusia 4 tahun bersama kakak saya diwajibkan oleh Mama dan juga Papa untuk berkunjung ke rumah teman - teman kerja Papa yang merupakan tetangga kami pada setiap hari raya mereka.

 Ya tentu saja anak - anak dari teman - teman Papa adalah teman - teman masa kecil saya juga.  

Saat itu sebagai anak bocah bukan main senangnya saya dan kakak saya, karena kami bisa dapat kue lebaran, minum minuman kaleng & juga bermain dengan teman - teman kami. 

Pegang tangan adalah istilah di kota saya (Jayapura) pada saat itu yang berarti datang ke rumah seseorang berjabat tangan dan mengucapkan selamat Hari Raya. 

Bila beragama Islam, maka pegang tangan berarti datang berkunjung, berjabat tangan dan mengucapkan selamat lebaran. Bila beragama Kristen, maka selamat natal. Demikian juga bila beragama Hindu kita ucapkan selamat galungan. Mungkin bila diartikan sekarang istilahnya adalah bersilahturahmi. 

Papa saya seorang PNS dan kami tinggal di perumahan pemda. Namanya juga perumahan pemda, jadi jarak rumah antara rumah satu dengan rumah yang lain berdekatan. 

Ukuran rumah pun tidak besar - besar dan terbagi dalam beberapa blok. Ada blok A, blok B, dst. Semua yang tinggal di kompleks perumahan ini saling mengenal satu sama lain karena mungkin orang tuanya bertempat kerja yang sama. 

Tetangga - tetangga kami di saat itu, ada orang Jawa, orang Ternate, orang Manado, orang Batak, orang Bali, orang Padang dan juga orang Papua seperti halnya kami. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline