Lihat ke Halaman Asli

adjatwiratma

Jurnalis, Guru

Rekonsiliasi, Silaturahmi, Negosiasi

Diperbarui: 8 Juli 2019   03:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: melekpolitik.com

Semua adalah juara, jika mau saling kerjasama untuk memajukan bangsa. Jadi untuk yang kecewa karena kalah dalam pemilihan, sejatinya kursi oposisi sangat dibutuhkan untuk diisi dalam demokrasi.

Tentu saja kita ucapkan selama untuk Joko Widodo -- Ma'ruf amin yang memenangkan pilpres 2019, selama dengan beban tugas yang tidak mudah. Karena sejatinya beban kini dipikul keduanya. Sementara penghargaan juga diberikan untuk Prabowo Subianto -- Sandiaga Uno, yang sudah dengan sikap dewasa menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh permohonan yang sempat diajukannya.

Kabar soal akan adanya pertemuan Jokowi dan Prabowo tentu harus kita sambut baik. Sejak awal semua pihak sangat berharap, jabat tangan dan rangkulan keduanya bisa terwujud untuk menurunkan tensi politik yang dalam 10 bulan terakhir tinggi. 

Kapan hari itu ? masih belum ada yang tahu. Lagi-lagi kedewasaan berpolitik para elit diuji, tapi biarlah mereka menikmati perannya masing-masing itu sementara ini hingga semua bisa move on.

Rekonsiliasi itu bukan basa-basi, dan harus terealisasi. Bukan berisikan negosiasi tapi mempererat silaturahmi. Saya tidak berharap ada bagi-bagi kekuasaan, tapi bukan berarti keduanya itu dalam posisi bermusuhan. 

Mungkin ada baiknya jika yang dibagi adalah tentang konten kampanye keduanya, jika ada hal-hal yang menjadi pemikiran baru pasangan Prabowo - Sandi misalnya, kenapa tidak diadopsi dan masuk dalam program-program Jokowi - Amin.  Ini lebih berharga dari sekedar tawar menawar posisi.

Menguatkan Silaturahmi

Pemilu 2019 adalah pemilu dengan jumlah partisipasi terbanyak, menang selisih 11 persen, antar kandidat pada pilpres yang sudah lewat ini menujukan dukungan untuk masing-masing paslon tinggi. Terkadang, potensi massa ini sebagian orang ingin terus dipelihara, namun sebagai rakyat satu bangsa, saatnya melebur kembali dalam jalinan silaturahmi.

Mungkin dulu memilih Prabowo - Sandi, tapi kedepan pemimpinnya adalah Jokowi - Amin, pun juga bagi yang terpilih, baik yang memilih dan tidak saat 17 April lalu semua adalah Rakyat Indonesia yang harus mendapatkan perhatian dan layanan yang sama. Mencintai pemimpin dalam alam demokrasi tidak hanya dengan mengagung-agungkan saja, kritik solitif menjadi bumbu yang penting dalam pembangunan.

Yang Menang Jangan Jumawa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline