Lihat ke Halaman Asli

Ketua KPI Ambil Sikap Tegas terhadap Tayangan Trans7 Soal Pesantren

Diperbarui: 16 Oktober 2025   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Ketua KPI Pusat Ubaidillah

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas terhadap tayangan Trans7 yang menampilkan konten soal pesantren dan memicu kegaduhan publik.

"Tentu ini akan dibawa ke sidang pleno. Di situ kami tentukan apa sikap yang akan diberikan KPI secara kelembagaan terkait kasus ini," kata Ubaid, panggilan akrabnya, di Jakarta, Selasa (14/10).

Menurut Ubaid, tayangan mengenai pesantren yang ditayangkan dalam program Xpose Trans7 tersebut dinilai telah mencederai nilai-nilai luhur penyiaran di Indonesia.

* "Penyiaran ditujukan untuk menjadi jembatan yang bisa mengukuhkan integrasi nasional. Tayangan ini justru menimbulkan kegaduhan karena dinilai menyinggung suasana kebatinan pesantren," ujarnya.

Ubaid menekankan bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa sejak sebelum kemerdekaan.

* "Pesantren banyak berkontribusi kepada negeri, tanpa pamrih. Tayangan itu yang nampaknya membuat publik bahwa yang bersangkutan, kurang empati dan pengetahuan tentang khazanah kepesantrenan dipertanyakan," ucapnya.

Lebih lanjut, Ubaid menyampaikan bahwa KPI akan menindaklanjuti kasus ini melalui mekanisme resmi yang berlaku di lembaga tersebut.

Ia juga mengingatkan seluruh lembaga penyiaran agar berhati-hati dalam menyajikan informasi, baik di televisi maupun di media sosial.

* "Kami imbau kepada lembaga penyiaran agar mengedepankan regulasi sebagai acuan menayangkan program siaran dengan mengacu kepada sumber-sumber kredibel dan sesuai fakta," tegas Ubaid.

KPI berharap insiden ini menjadi pembelajaran bagi seluruh insan penyiaran agar senantiasa menjunjung etika dan tanggung jawab sosial dalam setiap tayangan yang disiarkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline