Lihat ke Halaman Asli

Aditya Raja Fadlurahman Kusuma

Murid SMAN 28 Jakarta

Resensi Novel "Three Days of Happiness"

Diperbarui: 9 Maret 2021   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Judul : Three Days of Happiness (Mikkakan no kofuku)
Penulis : Sugaru Miaki
Penerbit: Yen Press
Tahun Terbit: 2013
Tebal : 170 halaman

Three Days of Happiness menceritakan tentang seseorang bernama Kusunoki, seorang murid kuliah yang menemukan dirinya kekurangan uang. Setelah dia diberi waktu hari libur kerja karena jatuh pingsan setelah tidak makan beberapa hari, dia memutuskan untuk menjual beberapa barangnya untuk sejumlah uang. Pada saat inilah pemilik tokonya memberitahu Kusunoki tempat untuk menjual sisa tahun hidupnya untuk uang.

Tanpa motivasi atau mimpi untuk masa depan, Kusunoki-pun berpikir bahwa menjual sisa tahun hidupnya tidak terdengar terlalu buruk. Dia mengunjungi toko tersebut dan diberitahu bahwa sisa 30 tahun dan 3 bulan hidupnya hanya berjumlah 300,000. Harga jual tahun hidup berdasarkan berapa besar pengaruhnya, baik pada dunia atau pada orang-orang disekitarnya.

Setelah Kusunoki menjual 30 tahun hidupnya, hidup dia bersisa 3 bulan untuk memakai uang yang baru saja dia dapat. Namun setelah dia kembali ke apartemennya, dia melihat seorang wanita pada pintunya. Wanite tersebut bernama Miyagi, dan dia akan mengawasi Kusunoki selama sisa 3 bulannya agar dia tidak melakukan hal-hal yang bodoh sebelum waktunya berakhir.

Dari pagi sampai malam, Kusunoki tidak dibolehkan untuk menjauh dari Miyagi. Pada awalnya Kusunoki mengabaikan keadaan Miyagi seperti yang Miyagi sarankan. Namun setelah hari-hari berlalu, mereka pun menjadi tambah dekat saat Kusunoki memutuskan untuk menyelesaikan semua penyesalan pada hidupnya.

Cerita Three Days of Happiness adalah sebuah drama dengan hal supernatural. Pada cerita ini kita dapat melihat bahwa Kusunoki benar-benar mencoba untuk membenarkan hidupnya pada sisa tahun hidupnya, mulai dari penampilannya sampai bertemu dengan teman lamanya.  Dikarenakan oleh tokoh-tokoh yang sedikit pada cerita ini, kita benar-benar dapat melihat bagaimana mereka saling berkembang. Waktu Kusunoki yang terbatas juga membuat kita ingin melanjut membaca untuk melihat jika dia membuat pilihan yang tepat atau tidak.

Buku ini akan membuat kita berpikir betapa berharganya kehidupan dan apakah layak dijalani jika kita tidak melakukan hal-hal yang baik untuk kita. Selain itu cerita ini mengajarkan bahwa kita tidak bisa memberi harga pada kehidupan, dan membuat saya berpikir tentang kehidupan saya sendiri. Apakah sejauh ini saya sudah cukup berpengaruh kepada orang lain untuk dianggap sebagai seseorang yang berharga? Saya sangat menyarankan anda untuk membaca buku satu ini dan semoga buku ini akan membuat anda bertanya, "Apa yang akan saya lakukan jika saya tahu bahwa kehidupan saya akan segera berakhir? Apakah saya akan mencoba untuk membenarkan semua kesalahan lalu, atau hanya diam saja?".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline