Lihat ke Halaman Asli

Meski Berbeda Keyakinan namun Mau Bersama Berbuka di Tengah Kesibukan

Diperbarui: 15 April 2021   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

 

Saya kagum dengan sopir grab yang menjemputku dari bandara internasional Ahmad Yani. Beliau asli wong Boyolali. Dia punya anak dua yang masih kuliah. Beliau merantau kerja sebagai sopir grab di Semarang untuk menambah biaya kuliah anak anak.

Beliau banyak cerita tentang kota Semarang hingga Ungaran.

Saking asiknya kami cerita,. Tiba-tiba bunyi beduk tanda berbuka puasa. Kami berhenti di pinggiran kota, kami berbuka puasa bersama. Meskipun kami berbeda keyakinan, itu tidak menjadi penghalang baginya untuk menyelesaikan ibadah puasanya hingga di tutup dengan berbuka.

Saya kagum dengan beliau dia tidak segan dan menyembunyikan ibadahnya. Tapi justru dia ingin tunjukkan meski sibuk bekerja tetap dia menjalankan ibadah puasa semestinya.

Bagi kita umat beriman, marilah bangga dengan ibadah yang telah kita lakukan agar kita mendapat pahala dari Allah sang pencipta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline