Lihat ke Halaman Asli

Aditya Rahman

Komunitas Ranggon Sastra

Latar Belakang Kota

Diperbarui: 20 November 2021   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1.

Aaiihh, Mak

Matahari tidur lagi di telaga bibir waktu kota ini

Cakrawala menggerai rambutnya, menjadi hujan

Mereka berdua pasangan serasi di mata pengadu nasib

Yang bergairah menyusuri tanah basah

Dari langit mega-mega mengangkang, menjadi gelegar kilat

Melahirkan pohon putus, terlentang di tengah jalan

Membuat terkeluh pengadu nasib:

"Matahari dan cakrawala begitu singkat membuat keturunan

Barangkali pohon tumbang penghalang jalan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline