Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Muharram

Diperbarui: 21 September 2017   05:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Indowarta.com

selamat datang

kau tiba kembali di rumahmu

sementara aku hanyalah penjaga

yang terjaga dari tidur panjangku


ketika nalarku kian berebut samar

hari ini kau kembali menandai waktuku

menjadi penuntun jalan pulangku yang berdebu

di sepanjang lorong-lorong kotaku ini


aku berharap kehadiranmu kali ini

tak lagi menjadikanku pemuja batu-batu

yang membuatku jadi paku di pinggir trotoar

bersama reranting-reranting kering

di depan istana para penikmat kopi dan puting perawan


aku masih teringat

kapan hari kau datang

membawa sebongkah gerah

lalu kau tampar gelap di depanku

dan kau beri sekat pada ruang abu-abu

hingga aku bisa melihat cahaya matahari begitu indahnya


kini kau datang kembali

mungkin menjadi jawaban dari serangkain doaku

agar kelak aku bisa tumbuh seperti pohon beringin

bukan malah menjadi kayu lapuk di tengah derasnya hujan


selamat datang

kaulah waktu yang ku tunggu

setelah sekian lama

aku hanya mengalir dari luka ke luka

sesekali menerobos dinding dan gelapnya ruang perasingan

di tengah barisan gelas-gelas kosong yang kau tinggalkan


****

Adhye Panrita, Negeri Para Daeng




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline