Lihat ke Halaman Asli

Ade Guntur Ramadhan

Student at Smk Telkom Malang

Gerakan Indonesia Bebas Lapar bersama Garda Pangan sebagai Langkah Memenuhi Nutrisi Bangsa

Diperbarui: 7 Agustus 2019   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

. Campaign Garda Pangan (Dokpri)

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kepadatan penduduk terbesar didunia. Banyaknya penduduk di Indonesia menyebabkan banyak permasalahan yang timbul salah satunya terkait dengan sampah, terutama sampah dari sisa makanan yang tidak habis. 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan jenis sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia didominasi oleh sampah organik yang mencapai sekitar 60 persen dan sampah plastik yang mencapai 15 persen. 

Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. 

Kembali lagi pada permasalahan sisa makanan, sisa makanan termasuk sampah organik. Jika dikelola lagi dengan baik maka sisa makanan tersebut bisa menjadi layak dikonsumsi. 

Fakta menunjukan bahwa Indonesia mendapat peringkat kedua sebagai pembuang makanan terbanyak dari Barilla Center for Food & Nutrition pada 2016. Sekitar 300 kilogram makanan per kapita terbuang setiap tahunnya di Indonesia, dan diperingkat pertama ada Arab Saudi yang membuang 427 kilogram per kapita per tahun.

Deskripsi : Ilustrasi Membuang Makana Sisa

Sadarkah kita?

Bahwa sisa makanan yang kita buang bisa diolah kembali menjadi makanan yang bisa dikonsumsi oleh orang lain yang membutuhkan. 

Deskripsi : Pagpag makanan dari filipina

Di negara filipina ada makanan dari olahan sampah yaitu pagpag. Pagpag sendiri merupakan makanan yang tercipta karena himpitan ekonomi masyarakat Filipina di pemukiman kumuh. Hidangan ini akhirnya menjadi pengganti makanan pokok dari daging yang sulit didapat karena harga yang mahal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline