Lihat ke Halaman Asli

Aliran Filsafat Pendidikan Perennialisme Beserta Para Tokohnya

Diperbarui: 26 Mei 2020   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hai hai hai teman-temaaaaan.. Berjumpa lagi dengan saya, Ade Fitri Amalia. Pada tulisan saya kali ini, saya akan sedikit menjelaskan mengenai perennialisme, yang merupakan salah satu aliran dalam filsafat pendidikan. Untuk itu, stay on buat baca tulisan ku yaaaa...
Selamat membaca :)

A. Pengertian

Asal kata perennialisme ialah perennial, yang berarti kekal, abadi, dan tidak akan berakhir (lasting for a very long time). Perennialisme sangat berpegang teguh pada nilai dan norma umum yang bersifat abadi. Perennialisme melihat banyaknya krisis kebudayaan manusia zaman modern. 

Oleh karena itu, perennialisme memberi solusi agar manusia kembali ke masa kebudayaan lama yang dianggap lebih ideal (regresive road to culture). Perlu diketahui jika dikap kembali kepada kebudayaan lama yang dimaksud bukanlah sebuah nostalgia, ataupun membanggakan kejayaan masa lalu. 

Tetapi, hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat kembali yakin dan teguh terhadap nilai dan norma yang berlaku di masa silam, tentunya yang masih diperlukan di era modern. Cara yang dimaksud perennialisme ini termasuk cara regresif.

B. Perennialisme Dalam Dunia Pendidikan

Perennialisme sangat menganggap penting arti daru pendidikan sebagai proses penyembuhan krisis kebudayaan di era modern. Tujuan pendidikan menurut perennialisme adalah mencapai pemahaman atas prinsip kehidupan yang tidak terikat oleh ruang dan waktu. 

Perennialisme bersifat theosentris, yakni kebenaran supranatural berada dipucuk sumber tertinggi. Sehingga, perennialisme berpendapat bahwasannya pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang mutlak. Hal tersebut diwujudkan melalui proses penanaman nilai dan moral pada siswa.

C. Tokoh Aliran Perennialisme

1) Plato
     Plato beranggapan bahwa nilai, norma, dan ilmu pengetahuan merupakan hukum yang kekal, universal, dan ideal. Program pendidikan ideal menurut Plato adalah yang berorientasi pada nafsu, kemauan, dan akal, sehingga kebutuhan setiap masyarakat dapat terpenuhi.

2) Aristoteles
     Aristo mengatakan bahwa perennialisme mengacu pada kehidupan real (realitas). Pendidikan bertujuan untuk memperoleh kebahagiaan. Untuk itu, tenaga pendidik dan peserta didiknya harus memiliki fisik, emosi, dan intelektual yang sempurna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline