Lihat ke Halaman Asli

Rindu Ramadan yang Dulu

Diperbarui: 14 Maret 2021   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Ramadhan ini tak sekadar Ramadhan

Ramadhan ini mengumbar denyut jantung urat nadi

Mengiris sembilu ulu hati yang tak siap menerima musibah dunia

Wabah corona siap menjemput setiap insan yang bernyawa

Aku rindu Ramadhan yang dahulu

Dimana aku bersaksi bahwa jutaan orang berbondong-bondong bersujud di masjid

Melepas kasih setelah setahun lamanya berpisah

Orang-orang bermunajat, melawan api setan yang dipenuhi hawa nafsu

Mengetuk pintu langit dengan tengadah tangan hina

Di tengah sepi merajai malam

Seraya mengharap lailatul qadar di bulan suci ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline