Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Ramadan yang Dulu

14 Maret 2021   11:08 Diperbarui: 14 Maret 2021   11:11 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadhan ini tak sekadar Ramadhan

Ramadhan ini mengumbar denyut jantung urat nadi

Mengiris sembilu ulu hati yang tak siap menerima musibah dunia

Wabah corona siap menjemput setiap insan yang bernyawa

Aku rindu Ramadhan yang dahulu

Dimana aku bersaksi bahwa jutaan orang berbondong-bondong bersujud di masjid

Melepas kasih setelah setahun lamanya berpisah

Orang-orang bermunajat, melawan api setan yang dipenuhi hawa nafsu

Mengetuk pintu langit dengan tengadah tangan hina

Di tengah sepi merajai malam

Seraya mengharap lailatul qadar di bulan suci ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun