Lihat ke Halaman Asli

Adam BachtiarFikri

Undergraduate Student at Universitas Airlangga

Nabung atau Investasi, Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Mahasiswa

Diperbarui: 5 Juli 2022   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Memiliki perencanaan keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk semua orang terutama bagi mahasiswa. Dalam mengelola perencanaan keuangan sendiri memiliki beberapa macam cara seperti menabung dan berinvestasi. 

Bagi seorang mahasiswa, tentunya kedua opsi tersebut menjadi sebuah pertimbangan mana yang lebih menguntungkan mengingat biasanya sebagian besar sumber pendapatan mahasiswa masih bergantung dari orang tua. 

Meskipun begitu tidak menutup kemungkinan mahasiswa bisa mengelola keuangan mereka dengan cara menabung atau berinvestasi. Mana yang lebih menguntungkan bagi mahasiswa? Menabung atau berinvestasi?

Menabung dan berinvestasi adalah dua hal yang berbeda. Menabung (saving) merupakan kegiatan mengumpulkan dan menyimpan uang untuk digunakan dalam jangka pendek. 

Menabung biasanya digunakan kebanyakan orang untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan tetapi harus mengumpulkan uang terlebih dahulu dan juga digunakan sebagai kebutuhan darurat ketika sewaktu-waktu membutuhkan uang cepat. 

Berbeda dengan investasi (investment). Investasi sendiri merupakan pengembangan aset untuk target dalam jangka panjang. Hasil dari investasi biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan 10-20 tahun di masa depan seperti membeli rumah, kebutuhan keluarga, dan dana pensiun. Contoh investasi seperti logam mulia (emas), saham, reksadana, properti, deposito, dan lain-lain.

Menabung dan berinvestasi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan utama antara menabung dengan berinvestasi terletak pada risiko. 

Menabung memiliki risiko yang rendah jika uang kita tabung disimpan di bank sehingga minim risiko kehilangan uang. Namun, uang yang kita tabung jumlahnya tetap sehingga tidak memberikan timbal balik berupa keuntungan yang signifikan. Beda halnya dengan berinvestasi, investasi memiliki risiko yang sangat tinggi terutama pada investasi saham. Harga saham cenderung fluktuasi menjadi sebuah dilema bagi orang yang ingin membelinya untuk diinvestasikan. 

Namun harga saham yang cenderung fluktuasi tersebut terjadi dalam jangka pendek, jadi saham memang termasuk instrumen investasi karena untuk mendapatkan keuntungan yang bertambah memerlukan waktu jangka panjang. 

Sama halnya dengan investasi logam mulia (emas), jika kita menjual pada 1 atau 2 tahun setelah membelinya maka harganya tidak akan jauh berbeda dengan saat kita pertama membelinya. Berbeda halnya jika kita menjual emas 10-15 tahun kedepan, maka kita akan mendapatkan harga yang lebih tinggi dari pertama kali kita membelinya.

Dengan demikian, investasi lebih menguntungkan daripada menabung. Namun jika melihat dari sisi risiko, berinvestasi memiliki risiko yang lebih tinggi daripada menabung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline