Lihat ke Halaman Asli

Kurang Lebih 62 Juta Rakyat Indonesia Mulai Resah

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah MK memutuskan kemenangan Jokowi sebagai presiden, kurang lebih 62 juta rakyat Indonesia mulai resah, mereka adalah yang ingin “komposisi” kenyamanan negeri ini tetap seperti saat ini, bahkan berharap “takaran” nya di tambah jika Prabowo jadi presiden.

Namun sekarang, kekhawatiran mulai semakin menjadi nyata, cita-cita mereka yang sebagian masih di tahap awal, ada yang di tengah-tengah, ada yang sudah di atas, tidak tahu harus berbuat apa, jalan impian yang sudah lama di idam-idamkan terancam putus di tengah jalan. Bagaimana pun kenyataan berbicara, mereka tidak ingin “putus” dengan “pujaan hati” mereka, yang telah teruji memberikan kepuasan lahir batin bagi hidup mereka. Mereka merasa takkan sanggup dipertemukan dengan “kekasih” yang lain, karena seingat mereka tak ada yang sekeren versi mereka. “Kekasih” yang lain itu adalah kebijakan-kebijakan Jokowi.

Di mata mereka “kekasih” baru ini benar-benar tak dikenal, jelek, dan mempunyai karakter yang tidak bersahabat. Maka demi mempertahankan pilihan mereka, mereka akan berjuang sekuat tenaga, jika “kekasih” alternatif ini disodor-sodorkan, dengan segenap pengetahuan dan wawasan yang dipunyai mereka akan menempelkan stempel-stempel antagonis di jidat dan muka “kekasih” ini. Bahkan dengan kolektif stempel yang sangat banyak, ini membuat mereka semakin Pede bahwa dengan bersatu berjamaah maka mereka akan teguh, bahwa di negeri ini tidak perlu ada yang baru.

62 juta itu adalah rakyat Indonesia juga, dan mereka patut dihargai, jika mereka tidak ingin berubah. Tapi belajar dari kasus pemindahan warga Jakarta di tepian sungai ke Rumah susun, membuktikan bahwa pendekatan Jokowi berhasil membuat mereka mengerti.

Dan saya yakin Jokowi pun bisa membuat banyak dari 62 juta rakyat ini akan mengerti, dan hanya akan menyisakan sebagian kecil yang tetap bertahan meski dipaksa putus dengan “pujaan hati” mereka. Bertahan demi cinta sejati nan abadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline