Lihat ke Halaman Asli

Michael Aditya

Healer, Hypnotherapist, Neo NLP Practitioner, IT People

Satu Miliar Pertama Saya

Diperbarui: 16 Maret 2020   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

16 Maret 2020

Inilah tugas ilahi bagi saya, membuat kehidupan saya lebih indah dengan uang satu miliar pertama saya.

Anda pasti bertanya mengapa satu miliar? Mengapa bisa membuat kehidupan lebih indah? Iya, inilah oleh-oleh saya dari Semarang, setelah mengikuti Mentoring TLoC. Satu miliar mungkin hanyalah sebuah angka, tapi bagi saya adalah sebuah empowerment, memberikan sebuah bentuk dari tujuan hidup saya. Karena selama ini hidup saya hanyalah untuk bertahan hidup saja, iya hanya untuk "survived" saja. Dan dengan memberikan bentuk pada tujuan hidup saya, maka saya memuliakan karunia Tuhan ini yaitu kehidupan itu sendiri.

Sing Penting Isok Mangan....

Saya kira ini adalah pandangan yang benar bagaimana saya mendang hidup saya, ternyata selama ini saya salah, karena hidup tidak hanya asal makan saja, atau asal bisa tidur saja, tapi harus lebih dari itu, karena kehidupan ini adalah anugrah dari Tuhan, oleh karena itu kita harus berusaha dengan seluruh kemampuan kita untuk membuatnya menjadi lebih indah dengan memiliki tujuan, dengan selalu ingin mengembangkan diri untuk selalu menjadi lebih baik dalam hal apapun itu.

Saya diberi tugas oleh Mentor saya untuk memiliki tujuan hidup yang besar, yang luar biasa. Mendengarkan kata "1 miliar" saja, haati ini sudah berdesir, membayangkan sebuah pencapaian (bagi saya) yang luar biasa. Inilah yang saya butuhkan "Sebuah Tujuan", simple tapi selama ini saya belum memiliki bentuknya.

Bagaimana Caranya?

Ini yang pertama saya tanyakan pada Mentir saya yang memberikan Tugas ini pada saya. Jawabannya "Ada 2 cara, antara memang keturunan terkenal/kaya/mempunyai modal atau menjadi Seniman/Artis" Artis yang dimaksud bukanlah selebriti melainkan "Artist" alias seniman. Saya jelaskan bagaimana saya belajar bersama istri saya, ilmu dan pengetahuan baru untuk menambah wawasan dan tentunya menambah penghasilan.

Salah satunya kami belajar bersama beberapa ilmu penyembuhan dan ilmu terapi untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Mentor saya juga menceritakan kepada saya kalau sebelum beliau mendirikan Kelompok belajar ini, beliau juga berkecimpung di dunia terapi, bahkan sempat mempunyai ruangan terapi di sebuah rumah sakit. Oleh karena itu, dengan modal yang sudah kami miliki, maka kami bertekat untuk meneruskan usaha kami untuk menjadi Therapist dan Counselor.

Marketing

Di dalam dunia bisnis, kata ini adalah kata yang paling penting untuk dipahami, karena tanpa ini maka percumalah barang yang kualitasnya bagus, percumalah pelayanan kelas satu apabila tanpa ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline