Lihat ke Halaman Asli

Achmad Siddik Thoha

TERVERIFIKASI

Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Ketika Anak-anak di Lombok Ingin Bercita-cita Menjadi Relawan

Diperbarui: 27 Agustus 2018   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang relawan sedang mendampingi program psikososial untuk anak-anak korban gempa di Lombok Utara (dok. RELINDO, 14 Agustus 2018)

Suatu pagi di pengungsian korban gempa Lombok di Tanak Song, Desa Jenggala Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, fasilitataor Happy School memberi pertanyaan tentang cita-cita anak-anak pengungsi.

"Siapa yang mau jadi dokter?" Hanya empat dari 25 anak yang mengacung.

"Siapa yang ingin jadi poiisi?" Hanya tiga anak laki-laki yang menjawab dan mengacungkan tangan.

"Siapa yang ingin jadi relawan?" Sontak anak-anak mengacungkan tangannya semua. Ya, semuanya.

Saya terharu melihat ini. Tak terasa mata saya berkaca-kaca.

Malu kalau diketahui orang, saya memaling kan muka dari hadapan anak-anak yang nampak semakin ceria dari hari-kehari. 

"Mengapa ingin jadi relawan?" seorang fasitator melanjutkan pertanyaannya.

"Karena bisa membantu banyak oraaaang.....". Anak-anak hampir menjawab dengan serenak. 

Saya kembali terharu.

Anak-anak ini pasti menjawab dengan jujur. Mereka menjawab seperti itu bukan karena ingin diberi hadiah atau bingkisan oleh relawan dan donatur. Tidak, sama sekali tidak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline