Lihat ke Halaman Asli

Sri Wintala Achmad

TERVERIFIKASI

Biografi Sri Wintala Achmad

Masjid Gedhe Mataram, Masjid Favorit di Bulan Ramadan

Diperbarui: 20 Mei 2018   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: heritageinventory.web.id

Masjid merupakan tempat kaum muslim untuk melakukan aktivitas keagamaan. Selain dimanfaatkan untuk menunaikan salat wajib berjamaah, salat tarawih, salat sunah, atau sembahyang Jumat; masjid digunakan untuk kegiatan positif lainnya, semisal: pengajian, TPA, rapat ta'mir, atau tadarus al-Quran.

Pada bulan Ramadhan, masjid selalu dipenuhi kaum muslim untuk menunaikan sembahyang tarawih. Bahkan lebih penuh ketimbang bulan-bulan biasanya. Karena kaum muslim yang tidak pernah datang ke masjid untuk menunaikan salat berjamaah, isya' atau subuh, turut bersembahyang tarawih.

Masjid yang tidak kalah penuh dengan para jamaah di bulan Ramadhan adalah masjid-majid yang difavoritkan kaum muslim untuk bersembahyang tarawih. 

Salah satu masjid favorit di Yogyakarta adalah Masjid Gedhe Mataram. Suatu masjid tertua di Yogyakarta yang beraura positif dan memberikan suasana hening dan khusyuk ketika menunaikan salat dan berdzikir.

Sejarah Masjid Gedhe Mataram

Menurut catatan sejarah, Masjid Gedhe Mataram yang berdekatan dengan Makam Raja-Raja Mataram dan berada di wilayah Jagalan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta tersebut dibangun pertama kali oleh Sultan Agung pada tahun 1640. 

Oleh RM Malikus Kusno (Sri Susuhunan Pakubuwana X) -- raja Kasunanan Surakarta yang memerintah pada tahun 1893-1939 -- masjid yang semula berbentuk langgar tersebut dibangun. Disempurnakan sebagai masjid sebagaimana kita saksikan sekarang.

http://ephinest.blogspot.co.id/2017/10/sultan-agung-prabu-hanyokrokusumo.html

Kenapa yang menyempurnakan langgar bangunan Sultan Agung bukan raja Kesultanan Yogyakarta, namun raja Kasunanan Surakarta? Jawabannya sederhana. Raja-raja Kasunanan Surakarta yang masih trah raja-raja Mataram -- termasuk Sultan Agung - memiliki hak untuk membangun warisan leluhurnya yang berada di wilayah Yogyakarta.

Berdasarkan fakta historis di muka bisa disebutkan bahwa Masjid Gedhe Mataram dibangun melalui dua tahap. Tahap pertama dibangun Sultan Agung. Tahap kedua dibangun Pakubuwana. Sungguhpun langgar sudah berbentuk masjid, namun jejak-jejak langgar bangunan Sultan Agung tersebut tidak dinafikan Pakubuwana.

http://www.old-indische.com/2014/12/pakubuwono-x.html

Untuk membedakan bagian masjid yang dibangun Sultan Agung dan Pakubuwana terletak pada tiangnya. Bangunan masjid yang semula langgar bertiang kayu. Sementara bangunan masjid yang dibangun Pakubuwsana bertiang besi. Muncul suatu pendapat, bahwa bagian masjid bangunan Sultan Agung menggunakan batu bata yang tidak tersusun melalui semen dan pasir, melainkan cairan putih telor.

Arsitektur, Mimbar, dan Bedug

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline