Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Masjid Gedhe Mataram, Masjid Favorit di Bulan Ramadan

20 Mei 2018   20:35 Diperbarui: 20 Mei 2018   20:59 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid merupakan tempat kaum muslim untuk melakukan aktivitas keagamaan. Selain dimanfaatkan untuk menunaikan salat wajib berjamaah, salat tarawih, salat sunah, atau sembahyang Jumat; masjid digunakan untuk kegiatan positif lainnya, semisal: pengajian, TPA, rapat ta'mir, atau tadarus al-Quran.

Pada bulan Ramadhan, masjid selalu dipenuhi kaum muslim untuk menunaikan sembahyang tarawih. Bahkan lebih penuh ketimbang bulan-bulan biasanya. Karena kaum muslim yang tidak pernah datang ke masjid untuk menunaikan salat berjamaah, isya' atau subuh, turut bersembahyang tarawih.

Masjid yang tidak kalah penuh dengan para jamaah di bulan Ramadhan adalah masjid-majid yang difavoritkan kaum muslim untuk bersembahyang tarawih. 

Salah satu masjid favorit di Yogyakarta adalah Masjid Gedhe Mataram. Suatu masjid tertua di Yogyakarta yang beraura positif dan memberikan suasana hening dan khusyuk ketika menunaikan salat dan berdzikir.

Sejarah Masjid Gedhe Mataram

Menurut catatan sejarah, Masjid Gedhe Mataram yang berdekatan dengan Makam Raja-Raja Mataram dan berada di wilayah Jagalan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta tersebut dibangun pertama kali oleh Sultan Agung pada tahun 1640. 

Oleh RM Malikus Kusno (Sri Susuhunan Pakubuwana X) -- raja Kasunanan Surakarta yang memerintah pada tahun 1893-1939 -- masjid yang semula berbentuk langgar tersebut dibangun. Disempurnakan sebagai masjid sebagaimana kita saksikan sekarang.

http://ephinest.blogspot.co.id/2017/10/sultan-agung-prabu-hanyokrokusumo.html
http://ephinest.blogspot.co.id/2017/10/sultan-agung-prabu-hanyokrokusumo.html
Kenapa yang menyempurnakan langgar bangunan Sultan Agung bukan raja Kesultanan Yogyakarta, namun raja Kasunanan Surakarta? Jawabannya sederhana. Raja-raja Kasunanan Surakarta yang masih trah raja-raja Mataram -- termasuk Sultan Agung - memiliki hak untuk membangun warisan leluhurnya yang berada di wilayah Yogyakarta.

Berdasarkan fakta historis di muka bisa disebutkan bahwa Masjid Gedhe Mataram dibangun melalui dua tahap. Tahap pertama dibangun Sultan Agung. Tahap kedua dibangun Pakubuwana. Sungguhpun langgar sudah berbentuk masjid, namun jejak-jejak langgar bangunan Sultan Agung tersebut tidak dinafikan Pakubuwana.

http://www.old-indische.com/2014/12/pakubuwono-x.html
http://www.old-indische.com/2014/12/pakubuwono-x.html
Untuk membedakan bagian masjid yang dibangun Sultan Agung dan Pakubuwana terletak pada tiangnya. Bangunan masjid yang semula langgar bertiang kayu. Sementara bangunan masjid yang dibangun Pakubuwsana bertiang besi. Muncul suatu pendapat, bahwa bagian masjid bangunan Sultan Agung menggunakan batu bata yang tidak tersusun melalui semen dan pasir, melainkan cairan putih telor.

Arsitektur, Mimbar, dan Bedug

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun