Lihat ke Halaman Asli

Menikmati Ikan Tuing-tuing Asap

Diperbarui: 20 Oktober 2022   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perjalanan dari kota Makassar ke Mamuju di Sulawesi Barat  waktu itu menggunakan mobil ditempuh cukup lama, hampir 10 jam. Jalan menuju ke sana memang memanjang melewati beberapa kabupaten.

Ketika memasuki daerah kabupaten Majene, di kecamatan Somba, jalan menelusur pesisir pantai. Perhatian kami mulai tertuju pada gubuk-gubuk yang berjajar sepanjang pantai. Dari gubuk-gubuk mengepul asap, terlihat ada orang yang sedang membakar sesuatu.

Tertarik untuk mengetahuinya kami berhenti dan menghampiri satu gubuk. Tampak ikan-ikan dengan ukuran tidak terlalu besar sedang diasapi dari asap api yang membara. Ketika kami tanyakan ikan itu namanya Tuing-tuing. Dalam bahasa suku Mandar yang mayoritas tinggal di wilayah Sulawesi Barat ini, artinya "terbang". Ikan ini banyak hidup di perairan Selat Makasar dan Laut Flores. Orang Makassar menyebutnya torani, di Minahasa, Sangir, Talaud   namanya antoni.

Kami mencoba mencicipinya beberapa, rasanya asin gurih karena ikan yang masih baru ditangkap, digarami kemudian diasap untuk mematangkannya.

Ikan terbang ini merupakan salah satu komoditi ikan asin yang diunggulkan di kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Dari sisi manfaat tentu seperti ikan-ikan lain merupakan sumber asupan protein. Tetapi yang khas telurnya banyak mengandung lemak omega 3 yang dapat membantu menurunkan kolesterol hingga baik untuk kesehatan jantung. 

Juga dapat mencegah kanker, meningkatkan imunitas tubuh dan banyak lagi manfaatnya. Biasa diolah dengan masakan santan atau masakan lainnya.

Mengapa disebut ikan terbang, karena ikan ini sering bergerombol dan melompat tinggi di atas permukaan air laut seakan-akan terbang. Memang menarik kalau melihat atraksi ikan terbang. Jika ada kapal laut biasanya rombongan ikan ini mengikuti sambil melompat dari permukaan air laut seakan terbang mengiringi kapal.

Ikan Tuing-tuing punya sirip di dada yang besar, sehingga memungkinkan ikan ini meluncur terbang secara singkat di udara, di atas permukaan air. Secara alami ini untuk menghindar dari bahaya,  lari dari pemangsa yang mengancam dirinya. Ketika meluncur bisa mencapai jarak 50-400 meter. Para nelayan di Majene biasanya menangkap ikan Tuing- tuing dengan jala.

Ikan terbang yang nama Latinnya  Parexcoetus Brachypterus, ditemukan di semua samudra utama, terutama di perairan samudera Hindia, Atlantik dan pasifik.

Melihat pengolahan ikan Tuing-tuing di daerah Somba itu, bisa menjadi satu destinasi wisata yang menarik. Ini merupakan potensi yang dapat mengungkit Pendapatan Asli Desa (PAD). Bisa dimanfaatkan dalam desa Membangun agar maju kuat dan mandiri menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline