Lihat ke Halaman Asli

Abdurrofi

Penyuka Kopi dan Investasi

Komedian Pandji Pragiwaksono Dikritik Politisi FPI Muannas Aladid Mengenai Ulama FPI, NU, dan Muhammadiyah

Diperbarui: 21 Januari 2021   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pandji Pragiwaksono dan Muanas Aladid. Sumber gambar screenshoot youtube pita kuning

Komedian Pandji Pragiwaksono sebagai pengelola Yayasan Pita Kuning dikritik politisi Muannas Aladid dari PSI mengenai FPI, NU, dan Muhammadiyah menimbulkan viral dan trending di Twitter padahal itu video lama yang berisi komedi.

1. Kelompok Politisasi Untuk Komedi


Muannas Aladid dari PSI mengenai FPI, NU, dan Muhammadiyah berhasil membuat viral dengan mempolitisasi video "FPI DIBUBARKAN PERCUMA" yang diupload 4 Januari 2021 di youtube.

Tiap kejelekan FPI di ekspos digoreng ditambahin difitnah sehingga Indonesia tidak melihat kebaikan FPI sedikitpun padahal tiap bencana FPI pasti hadir dalam konteks video "FPI DIBUBARKAN PERCUMA".

Namun Pandji Pragiwaksono yang jelas yang mengandung konten perbuatan tidak menyenangkan bagi politisi PSI dalam langkah mengambil ketersinggungan dan orang Indonesia mudah terprovokasi untuk membenci komedian tertentu di Indonesia.

Apakah salah satunya  Pandji Pragiwaksono ngomongnya semakin lebar semakin besar kemungkinan mereka dipelintir politisi yang bisa menangkap dengan baik sehingga ia sengaja kan mengadudomba antara Ulama FPI, NU, dan Muhammadiyah.

Konten cuman berapa mengenai kepedulian sosial dalam komedi dalam konteks organisasi kemasyarakatan menimbulkan banyak orang tersinggung kan tapi dipolitisasi untuk agenda politik atau berhubungan dengan sensasi atau rangsangan sensor indra tawa. 

Komedian menyampaikan impuls saraf dari organ indra ke pusat saraf dalam neuron sensor aferen sifat menggambarkan sesuatu yang berkaitan dengan sensasi isu FPI di masyarakat melalui tawa.

2. Politik Lebih Lucu Dari Komedi

Sebenarnya komedi Indonesia sama saja dari dulu sampai sekarang tidak berubah tapi politik Indonesia lebih lucu dari komedi. Jadi bagi komedi tidak ada batasan untuk topik suatu lelucon dalam keresahan masyarakat. Namun karena ekonomi masyarakat buruk semakin harus membangun batasan agar tidak ditangkap pemerintahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline