Lihat ke Halaman Asli

Perang Sengit Amaraloka dan Amarah Cinta

Diperbarui: 17 September 2021   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Amaraloka: sebuah negeri di mana rasa dihamburkan bagai semprotan gas kimia, dan cinta bertaburan bak daun gugur dari pohon aksara di musim semi. 

Negeri kayangan dalam kiasan cinta di mana para pujangga bertasbih serta bermunajat bersama 'bahagia', tak ada duka maupun luka, pandangan mata sungguh hanya dipenuhi cinta. 

Satu-satunya negeri kayangan yang mampu menaklukkan sebilah kecewa, bahkan luka serta duka tunduk dilululantahkan penuh cemburu, saat di mana bahagia tak lagi benalu, maka ekspresi lain hanya bisa tersipu malu. 

Negeri ini sungguh penuh akan cinta, maka berbahagialah mereka yang tingkatan kecintaannya telah mencapai puncak amaraloka. Jika ingin menaklukkan kecewa, pergilah ke amaraloka. 

~

Sungguh tiada lawan yang tangguh kecuali amarah cinta, ia mampu merajai luka, pekiknya penuh durjana bak sumilir angin dari pantai selatan, yang kemudian berujung pada penyesalan. 

Kendati hinggapnya sekali pada jendela kehidupan, maka 'sabar' dan kawan-kawan tunduk bak gencatan senjata para penjajah, bengis dan tak beribah. 

Jaga amarahmu, kawan. Ada banyak jalan ke Roma, namun jalan menuju negeri amaraloka sungguh hanya dapat ditempuh bersama kesucian hati dan jiwa. 

Sebuah kerinduan untuk negeri amaraloka




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline