Lihat ke Halaman Asli

Surga Puisi dan Neraka Bunyi

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkan aku tenggelam dalam surga puisi; tempat mengalirnya kenangan, harapan dan sunyi yang penuh. Lalu, hening.  Lalu muksa bersama jiwa-jiwa lain; leluri orang-orang  suci. Pilihan Ilahi.

Biarkan aku bebas dari neraka bunyi; khutbah sang padri, suara-suara manusia linglung, kalimat-kalimat ambigu dari kota yang murung.  Dan terbitlah dian yang kucari itu. Nurnya. Nur insan kudus-Nya.

Kembangan, 8/11/12.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline