Lihat ke Halaman Asli

Satria Abdan Choiron Nusagama

mahasiswa ppg prajabatan 2022

Jawaban Kecerdasan Buatan (AI) ChatGPT terhadap Kasus Pejabat Pajak

Diperbarui: 28 Februari 2023   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Hari ini berbagai hal yang jahat sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi, apalagi dengan adanya Twitter yang sudah dimiliki the lord elon musk. orang yang pernah menjadi wong ter-suogehhh sak dunyo akhirat.  dan kali ini saya ingin membahas masalah yang lagi viral aja yakni terkait anak pejabat pajak yang menganiaya seorang remaja dan kekayaan bapaknya yang gak masuk akal. namun saya tidak membahas-nya sendiri tetapi akan membahas hal ini bersama yang katanya bisa menggantikan kecerdasan umat manusia yakni KECERDASAN BUATAN (AI). dan saya ingin mendiskusikan hal ini melalui aplikasi AI Chatgpt aja yang gratisan hehehe. 

oke kalau begitu saya langsung mengajukan pertanyaan seperti ini "tolong buatkan analisis tentang hubungan kekayaan pejabat pajak dengan anak yang tidak sopan?". sebelumnya kenapa saya bertanya dengan kalimat "tidak sopan", karena sudah saya coba dengan kalimat "kurang ajar" malah si AI-nya gak mau jawab. sepertinya memang si AI ini didesain untuk cari aman cuakkks. oke dan jawabnya AI Chatgpt seperti ini.

"Sebelum saya memberikan analisis, saya ingin menegaskan bahwa tidak ada hubungan sebab-akibat yang jelas antara kekayaan pejabat pajak dan perilaku anak yang tidak sopan. Setiap anak memiliki kepribadian dan karakteristik yang unik dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan keluarga, teman sebaya, sekolah, dan faktor lainnya.

Namun demikian, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi perilaku anak, termasuk lingkungan keluarga dan pendidikan. Dalam konteks ini, jika seorang pejabat pajak memiliki kekayaan yang signifikan, ia mungkin memiliki kemampuan finansial yang lebih besar untuk memberikan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anaknya, seperti sekolah swasta atau les privat. Selain itu, kekayaan juga dapat memengaruhi lingkungan keluarga, seperti tempat tinggal yang lebih baik dan akses ke fasilitas olahraga dan rekreasi yang lebih baik, yang dapat memengaruhi perilaku anak.

Namun demikian, tidak semua orang kaya memiliki anak yang tidak sopan dan tidak semua orang miskin memiliki anak yang sopan. Perilaku anak juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti pengasuhan, nilai-nilai dan norma keluarga, teman sebaya, dan pengaruh media.

Dalam hal ini, penting untuk tidak menggeneralisasi atau menyalahkan pejabat pajak yang kaya atas perilaku anak yang tidak sopan. Sebaliknya, kita harus menghargai perbedaan individual dan mencari solusi yang tepat untuk setiap situasi yang dihadapi. Perlu juga diingat bahwa menjadi pejabat pajak tidak menjamin kekayaan atau kemakmuran. Ada pejabat pajak yang berintegritas dan bekerja dengan tekun dan jujur tanpa memiliki kekayaan yang signifikan.

Dalam kesimpulannya, tidak ada hubungan sebab-akibat yang jelas antara kekayaan pejabat pajak dan perilaku anak yang tidak sopan. Perilaku anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan keluarga dan pendidikan. Oleh karena itu, kita harus menghargai perbedaan individual dan mencari solusi yang tepat untuk setiap situasi yang dihadapi."

Dan kesimpulan jawaban dari AI Chatgpt secara garis besar adalah dia menjawab pertanyaan ini dengan konsep cari aman hahaha, namun hal tersebut memang urusan perusahaannya. bukan urusan saya juga sih apabila dia menjawab jawaban seperti itu. udah itu aja studi kasus hari ini. yang maurequest langsung di kolom kometar saja ya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline