Cikahuripan, Cisolok -- 21 Agustus 2025. Langit Desa Cikahuripan hari itu mendung, bukan karena awan, tapi karena kabar duka yang menyelimuti hati warga. Ibu Eneh, perempuan sederhana yang sempat viral karena perjuangannya mendapatkan layanan kesehatan, telah berpulang ke rahmatullah pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Ia terjatuh di depan rumahnya. Warga sempat berusaha menolong, namun takdir berkata lain. Ibu Eneh pergi dengan tenang, meninggalkan jejak perjuangan yang tak akan pernah dilupakan.
Sosok yang Tak Pernah Menyerah
Ibu Eneh bukan tokoh besar. Ia bukan pejabat, bukan selebriti. Tapi semangat hidupnya, keteguhannya dalam menghadapi keterbatasan, menjadikannya simbol kekuatan rakyat kecil. Ia adalah potret nyata dari harapan yang bertahan di tengah kesulitan.
Jaro Midun: Pemimpin yang Menangis Bersama Warganya.
Kepala Desa Cikahuripan, Jaro Midun, menyampaikan duka yang dalam. Suaranya berat, matanya sembab, tapi kata-katanya tetap penuh makna, Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Desa Cikahuripan, saya menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Ibu Eneh. Beliau adalah warga yang tangguh, penuh semangat, dan menjadi simbol perjuangan masyarakat kecil dalam mengakses layanan kesehatan.
Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Kami mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Semangat Sukabumi Mubarokah adalah semangat untuk saling menjaga, saling peduli, saling memaafkan, dan tidak membiarkan satu pun warga berjuang sendirian."
Turut Melayat, Turut Mengangkat
Sebagai bentuk penghormatan terakhir, Jaro Midun hadir langsung di pemakaman Ibu Eneh. Ia tak hanya berdiri di barisan depan, tapi ikut memikul tanggung jawab sosial secara harfiah---mengantar jenazah, membantu penggalian, dan memeluk keluarga yang ditinggalkan.