Lihat ke Halaman Asli

Putri Sri Rejeki

Mahasiswa Prodi Manajemen UMM

Berkarya dan Bernilai Ibadah

Diperbarui: 8 Desember 2021   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Berkarya dan Bernilai Ibadah/dokpri

Berkarya dan bernilai ibadah merupakan sesuatu yang harus kita kejar dalam menekuni bidang tertentu. bekerja secara ikhlas dengan tujuan mencari pahala-Nya, juga dikisahkan dan dijelaskan pada zaman rasulullah SAW.

Suatu hari Rasullullah SAW bertemu dengan sahabatnya sa'ad Alkhudri di salah satu sudut kota madinah. pekerjaan sa'ad alkhudri berbeda dengan sahabat-sahabat rasulullah lainnya, penampilannya lusuh, tubuhnya hitam dengan bau keringat yang menyengat disebabkan ia bekerja sebagai seorang pemecah batu di bawah terik matahari. saat dijumpai rasulullah, sa'ad sedang bekerja dengan martil ditangannya.

Baca Juga "Haruskah Berbaju Baru di Hari Raya ? Hukumnya Haram ?"

Saad alkhudri tersipu malu menjulurkan tangannya saat rasulullah mengajak bersalaman, ia menyadari tangannya kasar dengan kepalan-kepalan yang menonjol dan mengeras. "ada apa dengan tanganmu Wahai saad" tanya rasulluh sembari memegang tangan sahabatnya, sa'ad berkata "tanganku ini melempuh wahai rasulullah" jawab sa'ad agak malu, karena begitu banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Rasulullah SAW terenyuh melihat perjuangannya mencari rizki allah yang halal tanpa mengemis dan meminta. lantas rasullullah menarik tangan mulianya sembari mencium tangannya. Sa'ad yang merasa tidak pantas tangannya yang kasar,kotor, berdebu dan berpeluh keringat dicium oleh seorang Rasul  yang sangat mulia ia menarik tangannya. saat berusaha menarik tangannya, rasulullah SAW menahannya

"biarkan wahai sa'ad, biarkan tanganmu ini yang nanti akan membawamu ke surga!" ujar Rasulullah sambil tersenyum. saaat menangis tersedu sa'ad terenyuh ia tidak membayangkan tangannya yang hina memiliki kemuliaan di sisi Allah dan Rasul Allah yang dinilai ganjarannya dengan surga.

pesan dari kisah ini, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa bekerja keras memiliki kemuliaan di sisi Allah dan Rasulnya dikala dipergunakan untuk mencari rizki yang halal dan berkah karena Allah SWT.

Baca juga"Galau Parcel Lebaran yang Tak Kunjung Sampai, begini solusinya"

Allah SWT berfirman, dan katakanlah: "bekerjalah (berkaryalah) kalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang mukmin akan melihat karya kalian itu, dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang gaib dan nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS; At-Taubah (9): 105)

Dalam pandangan Al-Qur'an, ada beberapa dimensi dalam bekerja yang harus kita perhatikan :

  • pertama yaitu dimensi yang tersembunyi berupa niat/hakiki/motivasi dari kerja atau amal kita. amalan-amalan dunia yang disertai dengan Niat yang baik maka amal-amal tersebut  termasuk amal akhirat yang mendapat pahala.
  • dimensi yang kedua, yakni yang tampak dipermukaan: Kinerja, Produktivitas, dan hasil karya nyata dari karya kita. dalam hal kinerja atau hasil kerja sangatlah tergantung pada kemauan, kemampuan dan lingkungan.

oleh karena itu, Bekerja dan berkaryalah apapun bidang kita karena yang demikian itu jika diniatkan kepada Allah SWT semata maka Insya Allah, Allah akan mencukupkan kebutuhan kita maupun keluarga serta kinerja kita akan dinilai ibadah yang semata-mata karena Allah SWT dan dinilai ganjarannya dengan surga. 

Sumber :

Kuliah Ahad Subuh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Narasumber : Dr. Khozin, M.Si




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline