Game change adalah salah satu film drama politik HBO Amerika Serikat tahun 2012 yang disutradarai oleh Jay Roach dan ditulis oleh Danny Strong. Film tersebut dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris, seperti Julianne Moore, Woody Horrelson san Ed Harris.
Film yang rilis pada 10 Maret 2012 ini berlatar belakang di Amerika Serikat yang bercerita tentang suasana politik ketika Pemilu Presiden yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008. Yang menjadi fokus dalam film adalah John Mc Cain dan pasangannya yaitu Sarah Pallin.
Berawal dari McCain yang sedang kebingungan mencari pasangan politik pada pemilu 2008 ini, lalu McCain pun menunjuk Steve untuk menjadi staf strategi politiknya. Ketika sedang bersama-sama menyaksikan pidato lawan politiknya yang tidak lain adalah Barrack Obama, McCain dan timnya memikirkan bahwa mereka juga harus mempunyai calon wakil presiden yang sama dengan kharisma Barrack Obama agar mampu menyainginya dalam pemilu nanti. Akhirnya McCain meminta Sarrah Pallin untuk menjadi pasangan politiknya yang dianggap sama berkharismanya dengan lawan mereka.
Ketika Sarrah Pallin menyetujuinya, McCain kemudian mengumumkan siapa yang akan menjadi pasangannya dalam pemilu presiden 2008. Pada saat pemilihan tersebut, McCain dan Sarrah Pallin kalah polling dari Barrack Obama. Tim McCain menyarankan agar McCain menyerang Obama atas kekalahannya. Akan tetapi McCain yang tidak berniat menyerangnya pun terpaksa melakukan hal tersebut akibat paksaan dari timnya. Setelah beberapa waktu akhirnya McCain dan timnya menerima kekalahan tersebut dan mengumumkannya secara resmi melalui pidatonya kepada para pendukungnya. Dan film ini berakhir pada pidato McCain yang mengakui kekalahannya serta mengajak para simpatisan agar bersama-sama mendukung pemerintah.
Dari beberapa permasalahan yang terjadi dalam film game change ini, dapat dilihat bahwa politik Amerika merupakan gambaran politik yang cukup dewasa, banyak konflik, dan trik di dalamnya. Kedewasaan penting dalam menjalani peran sebagai kandidat, tim kampanye serta warga negara. Dalam negara yang plural, isu agama, ras, teroris dan sebagainya akan tetap menjadi sorotan dan bahkan bisa menjadi senjata dalam pertarungan politik. Saling menjatuhkan bahkan kampanye hitam merupakan hal yang biasa dilakukan secara terang-terangan oleh kandidat dan timnya, karena menurut mereka inilah politik. Kandidat politik bukanlah orang yang mampu mengurus diri ataupun menampung semua aspirasi simpatisan yang mendukungnya. Oleh karena itu setiap kandidat harus memiliki tim yang dapat membantunya menaikkan citra dalam segala aspek. Perlu adanya rasa kekeluargaan, kekompakan dan sinergi antara kandidat dengan tim suksesnya. Jika saling berpikiran negatif, sinerginya tidak akan terjalin dan akan mengacaukan apa yang telah dibangun serta pencitraan terus menerus.