Lihat ke Halaman Asli

Ratna Sarumpaet Numpang Ngetop Dengan Cara Menyalahkan Jokowi

Diperbarui: 26 Juni 2015   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gambar : Facebook.com

 

Sudah saya duga, ketika ada Ratna Sarumpaet dalam acara ILC di TV ONE 23/06/2015, pasti nanti akan menyalahkan Presiden Jokowi, apapun topiknya.Benar juga! Ketika saya tunggu saatnya dia berkomentar, tebakan saya 100% tepat.

Dengan emosi yang tak terkendali seperti biasanya, dalam kasus kematian Angeline AKIBAT kemiskinan (padahal banyak orang yang lebih miskin dari Angeline tidak mengalami derita seperti itu lho) Ratna Sarumpaet langsung menuding pemerintah yang menyebabkan dan membiarkan kemiskinan. Sampai ia LUPA DATA, kapan Angeline lahir, rezim siapa saat Angeline lahir pada waktu itu.

Menurut catetan di media :

Angeline lahir 19 Mei 2007.
Saat itu presidennya Susilo Bambang Yudhoyono

Sementara Jokowi diangkat jadi Presiden 20 Oktober 2014.
Jadi kebijakan apa yang dibuat oleh Jokowi pada tahun 2007 sehingga menyebabkan kemiskinan orangtua Angeline?

Atau Ratna Sarumpaet menganggap keluarga Angeline tidak dapat BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang jadi program SBY saat menaikkan harga BBM waktu itu? Lalu yang diingat KARTU SAKTI programnya Jokowi, jadi langsung saja menyalahkan Jokowi?

Jawabannya cukup dua kata : SUDAH PIKUN!

Seiring bertambahnya usia, di era Presiden Jokowi ini memang banyak tokoh-tokoh "media darling" jurusan HATERS jadi kena penyakit PIKUN. Asal ngejeblak di media tanpa melihat data yang sudah ada. Memang jadi tontonan menggelikan bagi mereka yang KRITIS dalam menyikapi setiap pernyataan tokoh yang ada saat ini.

Dulu si Ratna Sarumpaet mengatakan Jokowi pemimpin yang BODOH, tentu saja dia benar, maksudnya benar-benar TOLOL dengan komentarnya itu bila tanpa argumentasi yang konstruktif. Tapi bisa jadi Ratna mengatakan demikian hanya melihat satu sisi saja, sisi lainnya diabaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline