Lihat ke Halaman Asli

Noda Pendidikan di Indonesia

Diperbarui: 18 April 2019   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rumah.com

Dunia pendidikan yang kita kenal sebagai jalan untuk membuka jendela dunia dengan ilmu pengetahuan sebagai caranya, nyatanya tak sejalan dengan sedemikian. Akhir-akhir ini banyak sekali noda-noda yang menempel pada dunia pendidikan di Indonesia. 

Mulai dari kekerasan siswa/i kepada guru atapun sebaliknya, pergulatan diantara siswa/i, hingga ranah seksualpun terjadi di dunia pendidikan seperti pencabulan guru terhadap siswinya ataupun pencabulan antara siswa dan siswi. 

Dilansir dari tabulasi data KPAI (komisi perlindungan anak Indonesia) tahun 2011-2016, permasalahan pendidikan  yang terjadi selam kurun waktu tersebut mencapai 11%.

Noda-noda seperti inilah yang menyebabkan turunnya kualitas pendidikan di Indonesia. Tidak haya itu dari noda-noda tersebut pulalah timbulnya trauma pada anak. 

Trauma adalah ganguan pada jiwa individu disebabkan adanya pengalaman tidak menyenangkan yang terjadi pada diri individu tersebut, pengalaman  ini cenderung pada hal-hal buruk, mengerikan, menakutkan atau mengancam keberadaannya. 

Kondisi trauma biasanya berawal dari stres yang berkepanjangan dimana individu tidak dapat mengatasinya. Sedangkan trauma yang berkepanjangan akan menjdi beban psikologis yang amat berat dan mempengaruhi perkembangan proses penyesuaian diri individu tersebut, serta menghambatnya perkembangan emosi dan social dalam berbagai aplikasi perilaku dan sikap.

Disinilah perlunya penanggulangan trauma sedini mungkin setelah terjadinya peristiwa yang terjadi pada individu. Seperti pesoalan-persoalan dalam noda pendidikan di atas, diperlukan adanya konseling traumatik kepada anak didik yang mengalami trauma yang mendalam. 

Konseling traumatik yaitu konseling yang diselenggarakan dalam rangka membantu anak didik dalam menyelesaikan traumanya agar anak didik mampu keluar dari peristiwa traumatik yang pernah dialaminya dan dapat mengambil hikmah dari peristiwa trauma tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline