Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Mengintip Suasana Desa Terkaya di Kolong Langit

Diperbarui: 11 Juni 2019   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Huaxi, Cina, desa terkaya di dunia. | SkyscraperCity | Huaxi, China | Tribunnews.com

Desa Huaxi didirikan pada awal 1960-an oleh Wu Renbao, Sekretaris Komite Partai Komunis, di atas tanah seluas 240 ekar (acre). Luas desa berjuluk Surga Sosialis itu setara dengan luas Kota Vatikan. 

Meski punya harta berlimpah, Wu tidak tergiur membangun perusahaan di kota besar. Ia bertahan di desanya. Arkian, Wu mendirikan 12 perusahaan industri multisektor, dari tekstil hingga baja, di Desa Huaxi. 

Pada 1998, Huaxi merambah bursa saham Cina. Warga desa kontan menjadi pemegang saham perusahaan industri multisektor yang terdaftar di bursa dan dibayar seperlima dari keuntungan tahunan.

Baja hasil produksi warga Desa Huaxi | Foto: Reuters/Carlos Barria

Selain itu, warga desa selaku pekerja di perusahaan tersebut menerima imbalan berlimpah. Rata-rata pendapatan warga desa mencapai Rp230 juta per tahun. 

Hanya saja, penduduk Huaxi harus menebusnya dengan "harga yang mahal". Setiap orang bekerja tujuh hari seminggu tanpa libur akhir pekan. Doktrin yang terpacak di benak warga adalah "demi kebaikan desa yang lebih besar".

Empat dekade kemudian, Huaxi sudah didaulat sebagai desa terkaya sedunia. Sekitar sepertiga dari pendapatan desa berasal dari industri besi dan baja. Huaxi mengimpor bahan baku dari India dan Brasil, mengolahnya, kemudian mengekspor produknya kepada kurang lebih 40 negara.

Suasana Desa Huaxi pada masa awal pembangunan Surga Sosialis | Foto: Rocketnews

Tiga Fasilitas Mewah bagi Warga
Menurut sebagian pengamat perdesaan yang dilansir Next Shark, Desa Huaxi dipandang sebagai propaganda Cina belaka. Tujuannya semata-mata demi menunjukkan bagaimana mengubah desa miskin menjadi desa kaya.

Di desa Huaxi, cita-cita sosialis dipadukan dengan model ekonomi modern. Kendati demikian, warga desa menikmati hidup mewah di Desa Huaxi. Tujuh hari bekerja tanpa libur akhir pekan justru menumbuhkan daya juang alih-alih melumpuhkan semangat hidup. Mereka bekerja keras dan menerima imbalan setimpal.

Vila mewah yang berjajar rapi di Desa Huaxi | Foto: Rocketnews

Tidak ada rumah kumuh, gang sempit yang becek, dan tempat sampah penebar bau busuk di seluruh penjuru Huaxi. Rumah-rumah berjajar rapi dengan arsitektur seragam. Jalan-jalan beraspal mulus. Tata ruang desa dirancang sedemikian rupa agar nyaman dan aman ditempati.

Setidaknya, setiap warga menikmati tiga fasilitas berkelas eksekutif.

Pertama, rumah hunian. Sebelum menjadi seperti sekarang, penduduk Huaxi mendiami rumah layaknya penduduk desa lain di Tiongkok. Sekarang tidak lagi. Setiap keluarga menempati sebuah vila mewah lengkap dengan segala tetek-bengeknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline