Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Raja Gila dan Veronika Depresi

Diperbarui: 22 Oktober 2018   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Ada saat-saat ketika bertahan hidup saja sudah merupakan tindakan yang berani."

~ Seneca, Filsuf 

1

Begitu petuah Lucius Annaeus Seneca dalam bukunya Epistulae Morales ad Lucilium (Clarendon, 1965). 

Ya, bertahan hidup itu tidaklah mudah. Butuh upaya, butuh usaha. Ditinggal kawin mendadak ingin bunuh diri. Kehilangan orang yang dicintai sontak menguras semangat hidup. Diputuskan sepihak kontan mencari merek-merek racun paling berbisa. Merasa dikhianati dan diabaikan seketika membayangkan terjun bebas dari Jembatan Penyeberangan. 

Sungguh tidak mudah bertahan hidup. Berat. Berat sekali. Persaingan sangat sengit--kadang saling sikut dan saling sikat--memaksa kita untuk bersikeras meneguhkan hati. Jika tidak, akan lahir keputusasaan, kekecewaan, dan kepedihan. Ujung-ujungnya: hasrat untuk mati.

Inilah yang dibabar Coelho dalam novel Veronika Memutuskan Mati. Seperti lumrahnya novel-novel Coelho yang lain, novel ini pun menghadirkan rupa-rupa pertanyaan yang menuntun kita dengan lembut ke ruang permenungan, yang dapat lebih mengayakan pemahaman kita ihwal hakikat kehidupan. 

Novel ini berkisah tentang Veronika yang merasa tak sanggup lagi menanggung beban kehidupan. Segala terasa amat berat baginya. Maka, ia putuskan bunuh diri. Alkisah, empat bungkus pil tidur yang dilahapnya sekali telan, ternyata belum cukup mengantarnya bertemu dengan Malaikat Maut. 

Takdir berkehendak lain. Ia diselamatkan seseorang. Begitu sadar, Veronika menemukan dirinya di tengah kerumunan orang-orang gila.

Ya, ia terlempar ke rumah sakit jiwa, bersama orang gila-orang gila lainnya--yang dicemooh masyarakat karena hasrat, impian, perilaku, dan sikap hidup mereka menyimpang dari yang dianggap kehidupan normal oleh masyarakat lainnya. Padahal, Veronika tidak merasa gila. Satu-satunya yang ia yakini hanyalah bahwa ia ingin mati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline