Lihat ke Halaman Asli

john brata

TERVERIFIKASI

.

Captain QZ 85O1 Tidak On Seat!

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada berita pendek berita elektonik cetak  yang menulis bahwa saat musibah Air Asia QZ 8501 , Captain Irianto tidak on seat ! ?

Berita ini menyiratkan seakan akan Captain atau Pilot salah tidak on seat . Memang salah atau ada larangan Pilot , Captain atau Co Pilot meninggalkan seat nya selama penerbangan ? Bila dilarang apa cockpit crew harus nenteng pispot buat BAK atau barangkalai BAB ?

Wah bila ada larangan demikian hampir semua Pilot bias kena prostrate ! Bisa juga larangan tidak boleh meninggalkan seat dikompensasi dengan jatah pampers selama diudara ??? Hahahahahah ahhh !

Cockpit crew tidak dilarang meninggalkan seat selama penerbangan , Cockpit crew juga tidak di borgol di seat nya . Masa sih selama  penerbangan cockpit crew tidak boleh BAK bahkan BAB !

Jaman masih aman , sebelum teroris sialan berkeliaran , cockpit crew itu malah dipesan management untuk berinteraksi dengan penumnpang yang sekarang disebut pelanggan . Bahkan boleh melaksanakan cockpit visit terutama untuk anak anak ! Maksudnya selain memperkenalkan perusahaan juga untuk menimbuhkan minat kedirgantaraan dikalangan  orang muda khususnya masyarakat  luas umumnya !

Meninggalkan seat atau cockpit itu juga ada persyaratannya . Pertama tidak diperbolehkan cockpit ditinggalklan kedua Pilot . Waktunya juga tidak boleh sembarangan seenaknya . Ya yang jelas “ goblok “ banget pilot meninggalkan cockpit saat misalnya dalam keadaan cuaca buruk ( bad weather ) . Atau barangkali saat sedang dalam kondisi abnormal atau  dalam situasi emergency . Lha orang normal bila menghadapi situasi , sebut saja gawat biasanya urgency kepingin ini itu akan dilupakan seketika .

Karena itu dikaitkan dengan berita yang mengabarkan Captain QZ 8501 tidak on seat saat musibah terjadi , menurut penulis dapat diduga memang saat musibah itu terjadi QZ 8501 dalam keadaan cuaca yang baik , tepatnya relative baik mengingat bahwa saat kejkadian mem,ang sepanjang Khatulistiwa situasi terdapat “ shear line “ atau terdapat ITCZ Inter Tropical Convergence Zone .  Dalam istilah umum khatulistiwa dipenuhi gumpalan awan cumulus CU dan cumulus nimbus CB dengan segala isinya yang derajat turbulence mulai yang ringan , light atau sedang moderate bahkan yang paling perlu diwaspadai heavy bahkan extreme turbulence !

Tidaklah mungkin seorang Pilot apalagi Captain akan meninggalkan cockpit bila pesawat yang sedang dikomandoinya dalam cuaca buruk !

Disinilah kemungkinan besar saat Captain Irianto diluar cockpit , QZ 8501 terkena up draft yang melemparkannya meluncur tidak terkendali selama 40 detik, dengan kecepatan naik VSI vertical speed indicator 11600 feet /minute   ( sepuluh ribu enam ratuskaki per menit ) . Katanya QZ 8501 terlempar ke altitude 37.000 feet . ASI  air speed indicator drop ekitar 106 kts , pesawat stall  kearah kiri masuk berputar ,spiral dive kekiri . Hal ini secara teknis putaran mesin itu biasanya menurut jarum jam,clockwise ,maka bila putaran mesin sop maka akan da daya putar kekiri > Itulah yang terjadi dan pesawat melayang hingga jatuh dilaut .

Diudara bahkan dimana saja segala sesuatu bisa terjadi . Kejadian yang tidak mampu diatasi manusia siapapun juga  sejago jagonya dia.

Sangatlah impossible sebuah pesawat penumpang mampu diangkat secara sengaja oleh manusia , pilot ,dengan kecepatan naik VSI 11600  feet / min .Impossile .!

Artinya jelas  QZ 8501 terkena very very very extreme turbulence !

Dugaan ini akan terbukti bila nanti sesudah penelitian ,analisa BLACK BOX dan CVR cockpit voice  recorder selesai sempurna dilaksanakan !

Percaya saja kepada KNKT  !

Capt John Brata ATPL 760  (  Aktivis  IAW . )




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline