Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Sosok Pahlawan: Achmad Soebardjo

Diperbarui: 24 September 2025   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.wikipedia.org wiki Achmad_Soebardjo

Siapa yang tidak mengenal Achmad Soebardjo? Sosok pahlawan nasional yang turut andil dalam lika liku perjuangan Indonesia untuk lepas dari kolonialisme hingga lahirnya proklamasi.


Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo, Prof. Mr. R. atau yang sering dikenal sebagai Achmad Soebardjo adalah seorang Menteri Luar Negeri Indonesia pertama dan pada BPUPKI terpilih menjadi bagian dari Panitia Sembilan. Ia lahir di Teluk Jambe, Karawang, di sebuah desa di tepi Sungai Cimanuk (Jawa Barat) pada tanggal 23 Maret 1896.


Kakek buyutnya, H. Mohammad Usman adalah seorang pejuang perang Aceh dari Pidie yang pergi meninggalkan aceh dan berhasil membangun sebuah pondok pesantren. Beliau menikah dengan seorang gadis dan dikaruniai 3 orang anak, salah satunya adalah Teuku Abdul Karim. Saat dewasa, Teuku Karim menikah dan dikaruniai 5 orang anak, salah satunya adalah Teuku Jusuf sebagai anak sulung (ayah Achmad Soebardjo). Ia pun menikah dan lahirlah Achmad Soebardjo. Achmad Soebardjo lahir dalam keluarga yang terpandang.

Histori Pendidikan

Achmad Soebardjo lahir dari keluarga terpandang, yang membawanya pada kesempatan untuk menempuh pendidikan di sekolah Belanda. Ia memulai pendidikan dasar di sekolah rendah Eropa di Kramat, kemudian pindah ke Europeesche Lagere School (ELS) di Pasar Baru, Jakarta. Setelah lulus dari ELS, ia bersekolah di Prince Hendrik School dan berpindah ke Koning William III (KW III) di Salemba, sebuah sekolah yang banyak melahirkan pemimpin dari berbagai daerah di Indonesia. Adanya minat yang besar terhadap Sejarah, membawa dirinya melanjutkan studi ke Belanda untuk mendalami hukum internasional di Universitas Leiden, hingga pada tahun 1933, Soebardjo berhasil meraih gelar Meester in de Rechten (Sarjana Hukum).

Peran Saat Proklamasi

Menjelang kemerdekaan Indonesia, Soebardjo bersama Soekarno dan Hatta terlibat aktif dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Pada masa itu, Soebardjo ikut andil dalam kepanitiaan yang dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, seperti BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), dan ia pun ditunjuk sebagai anggota Panitia Sembilan, yang di mana Soebardjo mencetuskan Piagam Jakarta (Jakarta Charter).

Dalam mempersiapkan proklamasi terdapat tantangan yang cukup krusial. Pada 16 Agustus 1945, terjadi peristiwa Rengasdengklok. Pada saat itu, Soekarno dan Hatta dibawa oleh para pemuda ke Rengasdengklok untuk mendesak mereka agar mempercepat proklamasi Indonesia.

Soebardjo, pemilik julukan "Sang Penjamin Proklamasi" tentu bukan tanpa alasan. Mengetahui adanya desakan yang melibatkan Soekarno dan Hatta, ia menjaminkan diri bahwa proklamasi akan paling lambat dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 pukul 12.00 WIB.
Mendengar jaminan itu, para pemuda melepaskan Soekarno dan Hatta dan mereka pun kembali ke Jakarta, melanjutkan persiapan proklamasi tersebut agar selesai sesuai dengan kesepakatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline