Lihat ke Halaman Asli

Zul Hendri Nov

Belajar Menjadi Penulis

Menulislah...

Diperbarui: 19 September 2020   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah" Sebuah Quote super untuk memotivasi penulis dari Pramudya Ananta Toer.

Hampir beberapa bulan portal ini tidak saya kunjungi. Sebab, terakhir pasca kegalauan melanda, saya tersibukan oleh finalisasi tesis dan sidang kompre saya. Alhamdulillah saya dinyatakan lulus dan menyandang gelar Magister Hukum dari Universitas Andalas dengan Predikat "Dengan Pujian" IPK, 3.91.
Bila melihat hasil melalui IPK tersebut "harusnya" saya puas. Namun belakangan ada yang kosong dan membatin dalam diri ini.

Setelah melalui pergolakan fikiran, saya coba mencerna dan merunut lalu mengukur, apa sebenarnya yang saya cari, maka dari situsemakin  timbul kekosongan tersebut.  Ada beban juga terasa, mau saya pertanggung jawabkan seperti apa gelar dan nilai ini. Lama merenung, akhirnya beberapa hal muncul dari fikiran saya. Muncul keinginan untuk kembali belajar menulis dan menuliskan segala hal yang bisa dituliskan. tujuannya sederhana, agar saya terbiasa menulis dan bisa bekarya.  Tepat di malam minggu ini, (19/9) saya ingin merealisasikannya dengan mencoba membuka beberapa file pdf untuk dibaca-baca  lagi.  Niat awal agar termotivasi dan punya ide untuk menulis. Setelah beberapa kalimat dan paragraf saya baca, kebiasaan jelek muncul.  Ya, mungkin sebagian teman-teman kompasiana tau, tipikal malas baca dan menulis seperti saya ini bila dipaksakan membaca maka akan muncul penyakit mengantuk. Sembari merenungkan niat awal untuk kembali menulis, fikiran saya malah buntu, dan akhirnya saya putuskan menulis apa yang saya rasakan malam ini..

Yah, agar terasah dan menjadi kebiasaan dulu pernah punya target untuk menulis satu paragraf satu hari. Tapi itu hanya bertahan beberapa minggu saja. Akhirnya kembali terjebak pada rutinitas. lama merenung, akhirnya tetap saja buntu. mungkin karena faktor stres dengan pekerjaan atau malah memang dasarnya saya pemelas, hehehe.

Ya sudah, malam ini segitu aja dahulu. Menulislah, semoga dengan menuliskan apapun (baca: Positif) bisa menjadi modal untuk mengasah kebiasaan menulis. Walaupun belum bisa menjadi alat sejarah untuk bangsa, setidaknya ada guratan untuk menjadi sejarah bahwasanya pernah melatih dan memaksa diri untuk menulis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline