Di Indramayu, terdapat banyak sekali keanekaragaman budaya. Salah satunya yaitu 'ngunjung' atau masyarakat setempat biasa menyebutnya 'unjungan'.
Ngunjung berasal dari kata kunjungan. Yaitu mengunjungi makam para leluhur atau keluarga yang sudah mendahului untuk memberikan doa dan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap para leluhur.
Biasanya ngunjung dilaksanakan setiap 1 tahun dua kali yaitu pada bulan syuro dan mulud.
Ketika dilaksanakannya unjungan, masyarakat setempat biasanya akan membawa tumpeng, ayam bekakak, buah, minuman dan lain sebagainya yang nantinya akan diletakkan disamping makam/nisan untuk didoakan.
Setiap warga biasanya akan berkumpul dengan anggota keluarga besarnya dan berdiam di makam sesepuh untuk memulai tahlil.
Ketika tahlil sudah selesai dilaksanakan, kemudian masyarakat biasanya akan makan bersama dengan keluarganya masing-masing.
Di Indramayu ketika dilaksanakan unjungan, biasanya akan mengadakan pergelaran wayang kulit yang bertempatkan dilapangan yang ada di dekitar kuburan. Dan terdapat banyak sekali para pedagang.