Lihat ke Halaman Asli

Zikri Azizan

Semangat Pagi

September "Rain"

Diperbarui: 30 September 2019   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kenapa rakyat langsung memilih wakilnya,  agar aspirasi yang disampaikan tidak lagi ke pemerintah (eksekutif), Namun langsung ke parlemen, sederhananya begitu.

Jika lebih dari 50persen DPR RI itu dikuasai oleh latarbelakang pengusaha perkebunan, tambang, properti dan jenis lainnya maka sudah barang tentu disektor legislasi melalui kewenangannya akan terjadi perselingkuhan bersama eksekutif untuk memuluskan misi perusahaanya maupun penanam modal, proses perizinan dipercepat meskipun berselimutkan suap, pengawasan untuk lingkungan hidup yang baik hanya sebagai ATM per-semester bagi instansi teknis terkait.
Nah kepentingan rakyat akan jauh terkesampingkan, bukan tidak mungkin harus dikorbankan.

Perangkat negara harus dilibatkan dalam perselingkuhan ini, rakyat tidak boleh fokus atas misi oligarki, kepentingan publik bukan lagi prioritas namun dijadikan bahan konspirasi bahwa ada misi yang besar daripada jaminan keamanan warga negara.

Kasus Novel? Ahh sudahlaa...

Jangan tanya lagi sudah berapa korban ataupun sarat pelanggaran HAM berat atas reaksi rakyat tentang Rancangan Undang Undang.

Tragisnya, Rakyat Minang merasa terusir ditanah Papua yang seakan-akan Wamena Papua itu tidak lagi  I N D O N E S I A . Sontak nalar liar sebahagian dari kita bereaksi dan mengatakan "lepaskan saja Papua itu kenapa rupanya"? Namun itu bagi mereka yang merespon secara emosional, tentu yang demikian tidak bagian dari solusi. Namun ada satu ruang pertanyaan yang nyaris terlupakan bahwa apakah ini perselingkuhan antara elit Papua dan elit Indonesia untuk menutupi mafia karhutla ?, Atau dampak perang dagang yang 51 persen ? Tentu penulis tidak ingin menggiring pembaca fokus kesana, ahh.. entahlaaa

Saya jadi ingat kisah yang dialami Ali seorang driver Gojek ketika terima sewa seorang pemuda pengungsi Muslim Rohingya yang di antar dari Carrefour Medan menuju Ringroad. Banyak hal yang dia ceritakan mulai dari pembantaian besar-besaran, banyak saudaranya yang sakit dan meninggal ditengah samudera yang luas  dalam pelarian menuju Indonesia. Namun menurutnya, "Hal yang paling pedih dalam hidup ini adalah terusir dari tanah sendiri, harapanku kepada kalian pemilik tanah Indonesia ini kalian jaga baik-baik, cukup kami saja yang mengalami hal seperti ini". Tutupnya

_____
Tanah untuk Rakyat
Hentikan Perselingkuhan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline