Lihat ke Halaman Asli

Zia Mukhlis

Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Mari Bersenang-senang dengan Filsafat

Diperbarui: 18 November 2018   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7wonderstravel.com/

Hai pecinta kebenaran! Yuk bersenang-senang dengan filsafat!

Filsafat, tahukah kamu apa itu filsafat?

Wah... mendengar nama 'filsafat' saja kita sudah alergi, bagaimana akan bersenang-senang? Seolah 'itu' adalah ilmu yang mengerikan, nyari-nyari Tuhan, dan angkerlah pokoknya. 

Mereka yang belajar filsafat suka mempertanyakan hal-hal yang gak penting, kenapa harus gini? Kenapa gitu? Apaan sih, ni orang kayak gak ada kerjaan aja? Sesuatu yang udah biasa ditanyain lagi. Belum lagi para filosofnya, kata orang sih mereka urak-urakan, gak mandi-mandi, dan tampangnya kayak orang lagi mikir gitu. Kabuuur....!

Apakah filsafat ilmu yang angker?

hmm... tergantung sih. Pertanyaan yang sama, 'apakah ilmu-ilmu yang lain juga gak angker?' ilmu matematika adalah angker bin panik bagi anak pesantren, 'Biarlah aku menghafal ini dan itu asalkan gak belajar matematika' kata anak pesantren. 

Bahasa Arabpun angker bagi anak IPA, 'biarlah aku negrjain soal Fisika yang belitnya minta ampun daripada berhadapan dengan Bahasa Arab yang kaedahnya jelimet'. Nah, masih cuma nganggap filsafat ilmu yang angker? Gak ya.

Filsafat itu sebenarnya seperti pisau. Jika dipakai untuk motong sayur ia bermanfaat, dan jika dipakai untuk nikam orang ia berbahaya. Sama dengan ilmu Fisika, jika dipakai untuk mempermudah urusan manusia ia bermanfaat, namun jika dipakai untuk buat bom maka iapun berbahaya. Untuk mengenal filsafat dan menilainya secara objektif alangkah lebih baiknya jika kita masuk ke dalam rumah filsafat itu dulu, tidak main hakim langsung, dan main pukul rata tuh si filosof, kasian dong dia.

Memang ada sebagian orang yang nyeleneh dalam belajar filsafat, namun itu gak semuanya ya only a few people (hanya sedikit orang saja). Selebihnya adalah mereka yang benar dalam perpikir dan mempunyai gagasan yang cemerlang. 

Karakteristik dari orang yang menekuni filsafat adalah kebijaksanaan. Karena filsafat menuntut pelakunya untuk berpikir secara rasional, tidak manut-manut, dan berpihak kepada kebenaran. Salah satu ciri khasnya berpihak kepada kebenaran adalah mempertanyakan apa yang tidak masuk akal baginya.

 Dalam kehidupan kita sehari-hari ternyata ada banyak mitos yang tersebar dan itu tak jelas betul atau bohongnya namun kita dengan mudah mempercayainya. Seperti kebanyakan kita mengatakan bahwa anak IPA itu lebih pintar dari pada anak IPS, benar apa benar ya? Toh kalo benar kenapa pas kuliah banyak anak IPA yang ngambil jurusan yang seharusnya itu untuk anak IPS. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline