Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Sebelum Senja Enggan Menjumpai Malam

Diperbarui: 21 November 2021   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gadis Kecil dan Senja (Foto oleh luizclas dari Pexels)

I/.
Matamu terpejam. Sesaat mengabaikan gulir waktu larut di antara hening malam. Aku masih bergumam sengau, merapal tembang pengusir risau.

Tapi tangismu tak sabar menjemput pagi. Dan, kembali kugumamkan lirik sepi yang tak pernah usai.

Kau terlelap dalam senyap. Namun, lelahku tak sempat lenyap.

II/.
Kau tertawa. Menafikan terik siang yang menggigit raga. Aku menghitung bayang diri, agar tak tertatih mengejar matahari.

Hingga kau temui senja. Akupun bersiap melunturkan garis-garis rasa, yang kau arsir dengan tanda tanya.

Tak lagi ada nyanyian sengau pengusik risau. Tak lagi ada lirik lirih pengusir letih. Dan, tak jua kutemukan bingkai kata. Hanya doa.

Kau terlelap menyimpan cerita. Aku terlelap menelan airmata.

III/.
Kubiarkan kau tersenyum merakit angan. Aku hanya mampu menatapmu di kejauhan.

Sebelum senja enggan menjumpai malam. kutitipkan sajakku. Untukmu.

kepadamu,
tak akan kusembunyikan airmata
tika cara kembali bermakna luka
tak pernah kuhentikan asa
jika pintu pintaku bersisa doa
tak ingin kusiapkan lupa
hingga gulir waktu tak lagi bermuara

Curup, 11.11.2021
Zaldy Chan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline