Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Meracik Titik Penantian

Diperbarui: 20 Oktober 2019   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

Kau telah melewati ribuan skenario yang diracik sutradara. Ragam peran yang tertera dilakoni dalam bilik-bilik sketsa.
Berkali dihajar menata hitam putih makna. Dan, kembali belajar meniti pelangi asa.

Ketika satu-persatu jejak langkah menapaki titik lelah.

Kau pernah berjibaku meredam perih sayatan sembilu, berkali mereguk pahit ramuan empedu. Menempuh jurang terjal alur pendakian, untuk merengkuh aroma cinta di puncak rasa.

saat patahan-patahan kata menyerah hadir di ujung pasrah.

Setidaknya, kau masih bertahan menelusuri kerapuhan puing-puing waktu. Merenungi hempasan arus luka, merenangi samudra duka tak berpintu.

Percayalah!  Di titik penantian ada cahaya keabadian.

Curup, 20.10.2019
zaldychan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline